Tak Terpengaruh Krisis Ekonomi Global, NTB Targetkan Kunjungan 1,5 Juta Wisatawan di 2023
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

MATARAM - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi menegaskan bahwa krisis ekonomi global yang kini melanda dunia tidak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan ke wilayah itu.

"Saya kira nggak ada pengaruhnya, Sepanjang tidak ada pembatasan seperti saat awal COVID-19, wisatawan pasti akan tetap berkunjung ke daerah kita," ujarnya dikutip Antara, Minggu 4 Desember.

Ia mengaku optimis pertumbuhan sektor pariwisata akan tetap tumbuh meski dunia dilanda krisis. Apalagi penerbangan internasional langsung dari Malaysia dan Singapura sebagai pintu masuk wisatawan selama ini sudah dibuka kembali setelah ditutup selama pandemi COVID-19.

"Tidak akan lama lagi penerbangan dari Australia juga akan segera menyusul. Jadi ini menambah optimisme kita," ujarnya.

Ia mengatakan untuk mengoptimalkan pertumbuhan pariwisata di wilayah itu, pihaknya akan melakukan sejumlah upaya. Di antaranya tetap melakukan kegiatan promosi-promosi baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Khusus di tahun 2023, kami bersama pelaku wisata di daerah akan mengikuti Asean Tourism Forum (ATF) yang akan berlangsung di Yogyakarta. Diharapkan dari kegiatan ini dapat mempromosikan lagi pariwisata NTB khususnya di kawasan ASEAN dan Asia," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengoptimalkan pasar wisata Bali, mengingatkan Bali sendiri menjadi salah satu pintu masuk wisatawan ke NTB, khususnya dari mancanegara. Kemudian melakukan sales mission atau misi penjualan seperti yang dilakukan pada Nopember 2022 lalu oleh BPPD.

"Jadi nanti semua ini kita kolaborasikan, sehingga saling mendukung," ucap Yusron Hadi.

Di samping itu, meningkatkan pelayanan dan tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Termasuk menyiapkan kalander pariwisata dalam satu tahun.

"Ada 23 kegiatan wisata yang kita siapkan masuk dalam kalender wisata di tahun 2023," katanya.

Ia menyampaikan dari 23 kegiatan pariwisata tersebut, sebanyak 10 kegiatan diajukan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk masuk dalam agenda pariwisata nasional yang kini diberi nama Kharisma Event Nusantara (KEN) di tahun 2023.

"Dari 10 yang kita usulkan atau kita ajukan ini enam di antaranya diterima. Seperti Senggigi Sunset Jazz di Lombok Barat, Pacoa Jara di Kota Bima, Gili Festival di Kabupaten Lombok Utara, Bau Nyale di Lombok Tengah, Perang Topat di Lombok Barat dan Balonang di Sumbawa Barat," katanya.

Menurut dia, Pemprov NTB sudah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2023 mencapai 1,5 juta orang. Target tersebut naik dibanding tahun 2022 yang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 1 juta orang.

"Data terakhir sampai dengan September 2022, angka kunjungan wisatawan kita sudah mencapai 900 ribu orang, bahkan sampai akhir tahun kita perkirakan bisa tembus 1,2 juta orang," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTB ini, menambahkan jika merujuk data kunjungan wisatawan ke NTB dari tahun 2020 sempat mengalami penurunan karena pandemi COVID-19. Di mana ketika itu kunjungan hanya 400.595 orang.

Namun pada 2021 kembali naik menjadi 964.036 orang. Sementara pada 2022 dari bulan Januari hingga September mencapai 967.394 kunjungan wisatawan.

"Untuk 2022 angka itu masih bisa akan bertambah. Kita perkirakan bisa sampai 1,2 juta orang di akhir Desember 2022.

Sementara itu, dari sisi pertumbuhan pariwisata di triwulan II hingga III tahun 2022 sebesar 1,82 persen. Kondisi ini, menurutnya meningkat dari kondisi minus 2,09 persen tahun sebelumnya.

Sedangkan dari pendapatan makanan dan minuman di NTB triwulan II tahun 2022 sebesar Rp343,4 miliar dan di triwulan III sebesar Rp349,7 miliar.