Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman bisa mencapai 7 juta saat penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memprediksikan kunjungan wisman akan semakin meningkat seiring dengan adanya penyelenggaraan forum air internasional tersebut.

"Jadi, kami targetkan mungkin tahun lalu sudah berhasil melewati angka magic number 6 juta. Tahun ini, kami targetnya (kunjungan wisman) insyaallah bisa naik ke 7 juta," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, dikutip Selasa, 26 Maret.

Sandiaga juga menekankan agar kunjungan wisatawan nusantara atau wisnus ke Bali juga menjadi perhatian.

Sebab, Pulau Dewata sendiri masih menjadi tujuan destinasi wisata favorit, khususnya menjelang libur Lebaran 2024 ini.

"Untuk wisnus memang yang menjadi tujuan utama libur Lebaran sekali lagi tetap Bali. Ini mohon diperhatikan karena wisnus sama pentingnya (dengan wisman) karena mereka pengeluaran (spending) luar biasa," katanya.

Menurut Sandiaga, target yang telah ditetapkan oleh pihaknya akan bisa tercapai bila didukung oleh semua pihak terkait. "Mudah-mudahan (target tercapai) dengan dukungan semua pihak," imbuhnya.

Sekadar informasi, World Water Council sebagai lembaga dunia yang mengurusi soal air memilih Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum Ke-10 tahun 2024.

Kegiatan ini akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024.

Nantinya, ada tiga pembahasan dalam World Water Forum ke-10, yakni tiga topik mengenai tematik, politik dan regional.

Dalam topik tematik, telah ditentukan enam subtema, yakni Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation, and Hydro-diplomacy Sustainable Water Finance, Knowledge and Innovation.

Berikutnya, pada topik regional terbagi menjadi empat wilayah, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Afrika dan Amerika. Diperlukan pembahasan di level regional, karena setiap regional memiliki keunikan dan tantangan berbeda tentang air.

Kemudian, pada topik politik dibagi menjadi pertemuan tingkat kepala negara, menteri, parlemen, pemerintah daerah dan otoritas wilayah sungai.

Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada Mei mendatang menjadi momentum peningkatan kerja sama untuk pengelolaan air secara global.

Dengan membawa harapan bahwa World Water Forum menjadi ajang berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespons sejumlah tantangan pengelolaan air secara global.