DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali memprakirakan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan III tahun 2023 masih dalam tren peningkatan yang didukung berbagai lapangan usaha yang terus menguat.
"Faktor utama Bali terus kuat, di antaranya periode peak season kunjungan wisman ke Bali pada triwulan III setiap tahunnya yang akan memperkuat lapangan usaha Akmamin (akomodasi dan makan minum)," kata Kepala KPw BI Provinsi Bali R Erwin Soeriadimadja, di Denpasar, Sabtu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada semester I 2023 tembus di angka 2,3 juta wisman atau meningkat hingga 534,02 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2022 yang angka kunjungan hanya 371.323 wisman.
Negara penyumbang wisman terbesar ke Bali yakni Australia dengan total kunjungan 591.437 wisman, kemudian India 214.163 wisman, Amerika Serikat 119.971, Inggris 118.144 wisman, Singapura 112.382, dan China 104,621.
Selanjutnya Malaysia 98.371, Korea Selatan 94.180, Jerman 85.670 wisman, Rusia 81.784 wisman dan negara lainnya sejumlah 734.720 orang.
Erwin menambahkan pada triwulan II itu, lapangan usaha transportasi meningkat seiring penambahan frekuensi dan penambahan penerbangan langsung.
Lebih lanjut, lapangan usaha pertanian juga dalam tren menguat sejalan dengan mulai beroperasinya Bendungan Tamblang di Buleleng dan perkiraan meningkatnya hasil ikan tangkap.
"Perkiraan pertumbuhan lebih tinggi tersebut tetap menghadapi risiko apabila El Nino memberikan dampak yang cukup dalam. Oleh karena itu, Bank Indonesia bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah, terus berupaya mendorong berbagai kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali," ujarnya.
Di antaranya pada sektor pariwisata, lapangan usaha pertanian, serta infrastruktur dan program transformasi ekonomi menuju Bali yang tangguh, hijau, dan sejahtera.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga menggambarkan ekonomi Bali triwulan II 2023 tetap kuat sebesar 5,60 persen (yoy), yang lebih tinggi dari ekonomi nasional yang tumbuh 5,17 persen (yoy).
Lapangan usaha (LU) Konstruksi tetap kuat sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia triwulan II 2023 yang indeks persepsi pelaku usahanya masih tumbuh sebesar 8,88 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 4,44 persen.
Namun demikian, pertumbuhan Bali triwulan II 2023 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,09 persen (yoy) didorong oleh LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Akmamin), LU Transportasi, LU Perdagangan, serta LU Pertanian.
Provinsi Bali menjadi peringkat enam dibandingkan provinsi lainnya sehingga termasuk dalam level pertumbuhan yang tinggi.