Tren Pertumbuhan Kredit Akan Picu Kinerja Reksa Dana Pasar Uang
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemulihan ekonomi paska pandemi turut dipacu oleh pertumbuhan kredit perbankan yang melesat ke 11,4 persen sepanjang tahun 2022. Angka pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata 5 tahun di 6,3 persen.

Pertumbuhan kredit ini juga tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan deposito yang berada di angka 9,3 persen. Ke depan, perbankan berpotensi akan memulai kompetisi untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK) yang akan berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga deposito.

Budi Hikmat, Kepala Ekonom Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memproyeksikan Bank Indonesia (BI) dapat mempertahankan suku bunga pada tingkat 5,75 hingga akhir 2023. Kendati suku bunga BI diprediksi sudah tidak naik lagi, tren kenaikan suku bunga deposito perbankan diperkirakan akan terus berlanjut.

Kondisi seperti ini adalah saat yang tepat untuk melakukan rebalancing portofolio investasi dengan memperhatikan instrumen yang berpotensi memiliki kinerja baik.

"Melihat kenaikan tingkat suku bunga BI sebanyak lima kali di tahun lalu, salah satu instrumen yang akan mendapatkan dampak positif adalah Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Dimana secara nature-nya kinerja instrument RDPU akan mengikuti kenaikan suku bunga. Terutama instrument RDPU yang mayoritas investasinya ada di deposito akan mendapatkan dampak positifnya di tahun ini setelah tahun lalu terjadi kenaikan tingkat suku bunga BI beberapa kali," ujar Budi, dalam keterangan tertulisnya, Senin 30 Januari.

Ke depan, kata Budi, di tengah tren pertumbuhan kredit, perbankan akan mulai berkompetisi untuk menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat. Sebagai dampaknya, kenaikan tingkat suku bunga deposito tidak dapat dihindari dan instrumen investasi berbasis deposito akan menjadi lebih menarik di tahun ini.

Bahkan sepanjang 2022 yang lalu, kenaikan suku bunga deposito sudah lebih besar dari kenaikan suku bunga acuan BI. Tren ini diprediksi akan terus berlanjut di 2023 sebagaimana diprediksi oleh BI pertumbuhan kredit perbankan di 2023 akan mencapai 10 - 12 persen sedangkan pertumbuhan deposito hanya berada di kisaran 7 - 9 persen.

"Di tengah tren kenaikan tingkat suku bunga deposito ini dapat kita manfaatkan untuk melakukan diversifikasi investasi ke instrument yang dapat memberikan kinerja bagus. Dengan memperbesar alokasi ke Reksa Dana Pasar Uang misalnya akan menjadi pilihan investasi yang bagus di tahun ini," tutup Budi.