JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan penurunan utang konsolidasi hingga Rp23 triliun pada 2025. Saat ini, nilai utang perseroan mencapai Rp82,4 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Wiwi Suprihatno menjelaskan, pihaknya akan mengambil langkah strategis agar jumlah utang terus dikurangi.
Lebih lanjut, Wiwi mengatakan bahwa salah satu strategi untuk mengurangi utang perseroan adalah dengan melakukan strategic partner di sektor jalan tol.
“Tentunya kami melakukan untuk mengurangi porsi utang, sehingga level utang akan menurun, dimana pada 2025 perseroan menargetkan dikonsolidasi utang sebesar Rp23 triliun,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 14 November.
Wiwi mengatakan komitmen menajemen menurunkan jumlah utang juga didukung dengan perbaikan posisi ekuitas perseroan yang naik sebesar 13,18 persen pada posisi September 2022 menjadi 17,5 persen.
BACA JUGA:
Menurut Wiwi, perbaikan tersebut lantaran adanya dampak dari pemberian Pernyataan Modal Negara (PMN) dan rights issue pada 2021 dan 2022.
“Sehingga pada tahun ini kami memproyeksikan bahwa level debt to equity ratio (DER) kami akan berada 2-3 Kali. Dan kedepan DER kami semakin membaik di level 1-2 kali,” ucapnya.
Sekadar informasi, sepanjang periode Januari sampai dengan September 2022, emiten berkode sama WSKT ini membukukan pendapatan perusahaan sebesar Rp10,3 triliun. Angka tersebut tumbuh 44,61 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,12 triliun
Sementara laba bersih perseroan tercatat Rp578,17 miliar. Jumlah ini naik 766,60 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp66,71 miliar.