Bagikan:

YOGYAKARTA – Istilah logam mulia mungkin sudah tidak asing didengar oleh mereka yang gemar berkecimpung di bidang investasi. Salah satu jenis logam mulia yang diminati oleh investor adalah emas.

Emas disebut sebagai logam mulia karena sifatnya yang tidak bisa teroksidasi. Sifat khusus ini menjadika nilai emas tidak mudah pudar atau rusak. Lantas, logam apa saja yang termasuk dalam jenis logam mulia?

Jenis-Jenis Logam Mulia

Logam mulia terdiri dari emas (Au), perak (Ag), platina (Pt), iridium (Ir), palladium (pd), dan rhodium (Rh)

Dihimpun VOI dari berbagai sumber, Rabu, 9 November 2022, Berikut penjelasan masing-masing jenis logam mulia di atas:

  1. Emas

Dalam tabel periodek unsur (kimia), emas disimbolkan sebagai Au yang merupakan singkatan dari aurum.

Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Emas adalah logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa. Kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikategorikan menjadi dua yaitu Endapan primer dan Endapan plaser.

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik.

Tak hanya itu, emas juga diperjualbelikan dalam bentuk koin emas. Ada beberapa negara yang memproduksi koin emas secara masal dan ditawarkan sebagai instrument investasi, seperti Australia, China, Malaysia, Canada, Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Selandia Baru, Singapura, Austria, dan Indonesia.

Semakin tinggi kadar, harga emas akan semakin mahal, begitu juga sebaliknya. Nilainya juga cenderung stabil dan lebih aman ketika terjadi inflasi. Oleh sebab itu, tak heran jika emas menjadi logam mulia yang paling banyak diburu oleh investor.

  1. Perak

Jenis logam mulia yang berikutnya adalah perak. Sama dengan emas, perak juga dimanfaatkan sebagai instrumen investasi.

Perak diartikan sebagai salah satu bahan mineral hasil bumi. Dalam tabel periodic unsur, perak memiliki lambang Ag dengan nomor atom 47.

Perak merupakan logam transisi lunak berwarna putih dan mengkilap. Perak bisa menjadi konduktor listrik yang baik, memiliki nilai jual tinggi dan merupakan salah satu logam mulia yang tidak mengalami proses korosif.

  1. Platina

Platina adalah jenis logam mulia yang kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan perhiasan.

Platina mempunyai beberapa keunggulan, seperti tahan terkena panas dan tidak mudah memudar. Platina termasuk ke dalam jenis logam mulia yang dipilih investor untuk berinvestasi.

  1. Rhodium

Ilustrasi perhiasan yang terbuat dari rhodium
Ilustrasi perhiasan yang terbuat dari rhodium (Pixabay)

Sama dengan ketiga jenis logam mulia di atas, rhodium memiliki sifat tahan terhadap karat. Tak hanya itu, kilauan logam ini jauh lebih kuat dan mampu merefleksikan objek dengan sangat baik.

Rhodium kerap dimanfaatkan untuk perhiasan, pembuatan cermin, lampu sorot, mesin turbin pada bagian pesawat, bahan pembuat asam nitrat, dan senyawa organic lain.

  1. Iridium

Iridium adalah logam mulia yang tahan terhadap korosi, bahkan bisa bertahan pada suhu udara cukup ekstrem.

  1. Paladium

Paladium adalah logam mulia yang sering dimanfaatkan untuk membuat perhiasan. Dalam bidang otomotif, paladium berguna sebagai katalis untuk mengontrol gas buang emisi.

Selain itu, Paladium juga kerap dimanfaatkan dalam dunia kedokteran, pengobatan, pemurnian hidrogen, dan juga elektronika. Paladium termasuk logam mulia yang langka dan hanya ditemukan di beberapa negara saja.

Paladium merupakan pilihan cocok untuk investasi, karena harganya cenderung naik dari tahun ke tahun.

Demikian informasi seputar jenis logam mulia. Semoga bermanfaat!