Bagikan:

JAKARTA - Ketua Forum B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, untuk pertama kalinya dalam event B20 akan diarahkan untuk mendorong pembahasan isu UMKM oleh Indonesia sebagai pemegang presidensi dari emerging developing countries.

Selain itu, B20 memastikan isu digitalisasi, kewirausahaan perempuan dan pembiayaan bagi UMKM, hingga akses terhadap infrastruktur yang mendasar dan terjangkau dapat menjadi hasil kerja krusial B20 Indonesia, termasuk untuk mendorong UMKM memiliki daya saing dalam global value chain.

"Pada gelaran B20 kali ini ada inklusi karena biasanya isu UMKM tidak banyak dibicarakan di B20. Kita kedepankan UMKM dan mereka yang rentan seperti perempuan, disabilitas dan sebagainya," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 4 November.

Shinta berharap, legacy program B20 Indonesia bisa dilanjutkan oleh India sebagai pemegang Presidensi B20 tahun 2023, mengingat Indonesia dan India merupakan negara berkembang dengan tantangan perekonomian yang tidak jauh berbeda.

Bagi Indonesia dan India, kata dia, UMKM memegang peranan penting sebagai tulang punggung perekonomian.

“Saat roadshow ke India, kami menyampaikan kepada Ketua Sherpa G20 India terkait maksud kedatangan B20 Indonesia untuk memastikan transisi kepemimpinan untuk Presidensi B20-G20 selanjutnya berlangsung dengan lancar, dan berharap adanya kontinuitas G20 di India nanti. Ketua Sherpa G20 India Amitabh Kant memastikan akan adanya kontinuitas legacy programs dari B20 Indonesia,” jelas Shinta.

Ketua Steering Committee (SC) B20 Indonesia dan WKU Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Hubungan Internasional, Bernardino M Vega mengatakan, B20 Indonesia memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri yang belum pernah ada dalam penyelenggaraan B20 sebelumnya.

“Kita punya Legacy Program yang bukan hanya berupa rekomendasi, tapi juga aksi konkret sekaligus menjadi inisiatif berkelanjutan bukan hanya di B20 Indonesia, tapi B20 selanjutnya. Presidensi B20 juga kami manfaatkan untuk mendorong sejumlah program penting Kadin Indonesia terkait peluang investasi dan isu perubahan iklim dan dekarbonisasi, kami gelar menjelang pelaksanaan B20 Summit. Itu yang melatarbelakangi akan diadakannya B20 Investment Forum dan B20 Net Zero Summit,” ujar Dino.

Dalam Investment Summit, B20 akan menggelar pertemuan bisnis antara investor dengan local partner untuk business matching serta melakukan visit daerah yang terdapat proyek strategis nasional dan bisa dipromosikan untuk menarik minat investor.

Hal ini dilakukan karena Kadin Indonesia ingin B20 mampu menghasilkan realisasi investasi secara nyata.

“Jadi B20 ini mengundang investor bukan hanya dari G20, tapi juga dari beragam negara lainnya. Ini merupakan bagian dari sosialisasi yang juga kami lakukan sebelum B20 Summit melalui rangkaian roadshow ke sejumlah negara untuk menjajaki peluang investasi dan meningkatkan kerja sama bilateral di bidang investasi dan perdagangan,” jelas Dino.

Asal tahu saja, Kadin Indonesia sebagai penyelenggara B20 Indonesia saat ini tengah mempersiapkan puncak kegiatan B20 atau B20 Summit yang diselenggarakan pada 13-14 November di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).