Bertemu Menteri Nigeria, Mendag Zulhas Bahas Potensi Perdagangan 4 Miliar Dolar AS hingga Minta Tak Cekal Produk Indonesia
Pertemuan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dengan Menteri Negara Bidang Industri, Perdagangan, dan Investasi Nigeria Mariam Yalwaji Katagum. (Foto: Dok. Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menggelar pertemuan dengan Menteri

Negara Bidang Industri, Perdagangan, dan Investasi Nigeria Mariam Yalwaji Katagum. Pada pertemuan tersebut, kedua menteri membahas peluang peningkatan kerja sama perdagangan bilateral antara Indonesia dan Nigeria.

Zulhas mengatakan, pertemuan diawali dengan penyampaian informasi dan perkembangan hubungan perdagangan bilateral kedua negara. Kedua Menteri memandang bahwa perdagangan bilateral kedua negara saat ini belum maksimal sehingga masih memiliki peluang besar untuk dapat ditingkatkan.

“Hubungan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Nigeria dapat terus ditingkatkan. Saya optimis

bahwa total perdagangan kedua negara akan terus naik hingga mencapai 4 miliar dolar AS. Untuk itu perlu upaya konkret bagi kedua negara dalam mendorong peningkatan perdagangan dan investasi," ujar Mendag Zulkifli Hasan, dalam keterangan resmi, Jumat, 28 Oktober.

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan perdagangan bilateral yang berimbang, Zulhas menegaskan bahwa fokus awal adalah membangun ekosistem. Termasuk relaksasi hambatan perdagangan, baik tarif maupun nontarif yang pada gilirannya tercermin dalam perubahan regulasi kedua pihak.

Lebih lanjut, Zulhas meyakini bahwa Afrika dan Asia merupakan motor penggerak ekonomi dunia (pusat perdagangan) di masa yang akan datang. Terkait hal tersebut, Mendag Zulkifli Hasan mendorong agar rencana pembentukan Indonesia–Economic Community of West African States (ECOWAS) Preferential Trade Agreement (PTA) dapat segera terwujud.

Dia juga mengharapkan dukungan Nigeria untuk mendorong percepatan inisiasi perundingan

PTA/FTA antara Indonesia dengan ECOWAS, yang telah dilakukan kedua belah pihak pada 2017.

“Saya yakin PTA antara Indonesia dan ECOWAS akan memberikan peluang dan manfaat besar bagi kedua pihak, terutama dalam hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Nigeria. Untuk itu, saya mendorong Nigeria untuk dapat mendukung terwujudnya perundingan Indonesia-ECOWAS PTA ini,” ungkapnya.

Minta Produk Indonesia Tak Dicekal

Pada pertemuan ini, Mendag Zulkifli Hasan juga meminta Menteri Katagum untuk mengecualikan

penerapan larangan impor atas produk unggulan Indonesia. Sebelumnya, Pemerintah Nigeria menerapkan larangan impor atas 25 jenis produk, termasuk diantaranya adalah produk unggulan Indonesia.

"Kami telah meminta kepada Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Investasi Nigeria agar produk

unggulan Indonesia dapat dikecualikan dalam daftar larangan impor sehingga tercapai neraca perdagangan bilateral yang lebih seimbang," kata Zulhas.

Selain hal tersebut, kata Zulhas, pada pertemuan ini juga membahas rencana kerja sama peningkatan kapasitas (capacity building) untuk peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Rencana kerja sama tersebut didasarkan pada permintaan Nigeria kepada Indonesia untuk berbagi pengalaman dalam penyusunan program yang berpihak kepada UMKM. Mengingat di mata Nigeria, Indonesia dipandang berhasil memfasilitasi dan mendorong pertumbuhan dan pengembangan UMKM nasional.

Pada akhir pertemuan, Mendag Zulhas mengapresiasi usulan Nigeria terkait inisiasi pembetukan Komite Perdagangan (Trade Committee) antara kedua negara untuk membahas perkembangan hubungan bilateral kedua negara. Khususnya, di bidang perdagangan dan investasi dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait dari kedua belah pihak.

Zulhas mengungkap total perdagangan kedua negara mencapai 3,41 miliar dolar AS pada periode Januari-Agustus 2022, meningkat signifikan sebesar 138,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1,4 miliar dolar AS.

Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat mencapai 2,51 miliar dolar AS. Produk ekspor utama Indonesia ke Nigeria di antaranya margarin, kertas dan kertas karton, minyak sawit dan fraksinya, serta saus. Sedangkan impor Indonesia dari Nigeria di antaranya minyak bumi, biji kakao, aluminium tidak ditempa, bijih seng, serta kulit domba.