Bagikan:

JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI (Indonesia Eximbank) menyebutkan bahwa pangsa pasar Eropa Timur dan Tengah belum sepenuhnya tergarap oleh Indonesia. Padahal, kawasan ini cukup potensial untuk produk RI mengingat terdapat 410 juta jiwa penduduk dan pendapatan per kapita yang cukup tinggi, yaitu di atas 10.000 dolar AS.

Demikian yang terangkum dalam buku Road to Poland yang diluncurkan pada acara Indonesia Central and Eastern Europe (INACEE) Business Forum 2022 belum lama ini.

Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute Rini Satriani mengatakan sepanjang 2021 nilai ekspor Indonesia mencapai 1,78 miliar dolar AS ke Eropa Tengah dan Timur.

“Di wilayah ini ekspor kita paling banyak bertujuan ke Polandia. Untuk itu, Polandia menjadi gerbang strategis perluasan pasar ke negara lain,” ujar dia dalam keterangan pers pada Rabu, 26 Oktober.

Menurut Rini, Buku Road to Poland mengulas peluang, perkembangan dan proyeksi ekonomi Polandia di tengah dinamika perkembangan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.

Diungkap pula buku ini diulas mengenai daya saing produk ekspor unggulan Indonesia ke Polandia, termasuk potensi pengembangan ekspor dan kerja sama atau peluang bisnis yang dapat ditingkatkan di antara kedua negara.

“Ini merupakan salah satu wujud adaptasi dalam mencari solusi guna mengatasi tantangan dunia saat ini, dalam upaya meningkatkan kerja sama dan kolaborasi perekonomian, perdagangan, investasi dan bidang lainnya antara Indonesia dengan negara mitra, khususnya di kawasan Eropa Tengah dan Timur,” tuturnya.

Rini menambahkan, risalah ini disusun dengan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Warsawa dan diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia dan Polandia.

Sebagai informasi, Polandia merupakan tujuan ekspor terbesar Indonesia untuk Kawasan Eropa Tengah dan Timur dengan total nilai ekspor 2021 sebesar 654,6 juta dolar AS. Angka ini naik 48,4 persen year on year (yoy).

Adapun, secara Januari-Agustus 2022 sebesar 662,3 juta dolar AS naik 54,1 persen yoy. Beberapa produk Indonesia yang diminati di Polandia antara lain mie instan, permen kopi, batik, furniture, kopi dan sawit.

“Memasuki pasar baru merupakan tantangan bagi eksportir. Peluang dan risiko negara tujuan ekspor harus diidentifikasi secara komprehensif. Oleh karena itu, buku ini dapat menjadi referensi dan panduan awal bagi eksportir dalam memasuki pasar Eropa Tengah dan Timur yang saat ini memiliki PDB di atas 4 triliun dolar AS, khususnya ke Polandia,” tutup Rini.