JAKARTA - Produsen rokok Sampoerna Mild dan Dji Sam Soe, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan penurunan laba bersih di kuartal III 2022. Laba bersih HMSP tercatat sebesar Rp4,9 triliun di sepanjang sembilan bulan awal tahun ini.
Dalam laporan keuangan HSMP, dikutip Kamis 27 Oktober, laba bersih ini turun 11,75 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp5,5 triliun. Turunnya laba bersih HMSP ini disebabkan oleh meningkatnya beban pokok penjualan sebesar 18,5 persen menjadi Rp70,8 triliun, dari Rp59,78 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Meningkatnya beban pokok perseroan ini salah satunya disebabkan oleh beban pita cukai sebesar Rp50,3 triliun, naik 23,8 persen dari Rp40,6 triliun secara tahunan. Meski demikian, penjualan HMSP tercatat masih mengalami peningkatan 15 persen dari Rp72,5 triliun di kuartal III 2021, menjadi Rp83,3 triliun di kuartal III 2022.
HMSP mencatatkan peningkatan penjualan hampir di seluruh segmen rokoknya. Penjualan sigaret kretek mesin (SKM) HMSP di kuartal III 2022 mencapai Rp55 triliun, naik 14,35 persen secara tahunan dari Rp48,15 triliun.
BACA JUGA:
Adapun, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) mencapai Rp19,6 triliun, meningkat 19,48 persen dari Rp16,4 triliun secara yoy. Sementara itu, penjualan sigaret putih mesin (SPM) dan sigaret putih tangan (SPT) HMSP meningkat masing-masing Rp7,02 triliun dan Rp603,8 miliar di kuartal III 2022.
Sementara itu, penjualan ekspor HMSP hingga 30 September 2022 mencapai Rp159,4 miliar. Adapun hingga kuartal III/2022, jumlah asset HMSP tercatat turun menjadi Rp47,7 triliun, dari Rp53 triliun di akhir 2021.
Jumlah liabilitas HMSP juga turun dari Rp23,8 triliun di akhir Desember 2021, menjari Rp21,08 triliun di akhir September 2022. Demikian juga dengan jumlah ekuitas HMSP yang turun menjadi Rp26,7 triliun di 30 September 2022, dari Rp29,1 triliun di 31 Desember 2021.