Bagikan:

JAKARTA - Produsen rokok Sampoerna Mild dan Dji Sam Soe, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan penurunan laba bersih 16,89 persen menjadi Rp7,13 triliun di 2021.

Padahal, seperti dikutip dari laporan keuangan HMSP, Jumat 25 Maret, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp98,87 triliun selama 2021. Angka itu tumbuh 6,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp92,42 triliun.

Penjualan dalam negeri melalui produk sigaret kretek mesin menjadi kontributor utama dengan sumbangsih sebesar Rp65,24 triliun atau naik 6,54 persen yoy. Selanjutnya, disusul dari produk sigaret kretek tangan Rp22,87 triliun, sigaret putih mesin Rp9,42 triliun, sigaret putih tangan Rp544,89 miliar, dan lainnya Rp627,92 miliar.

Beban pokok penjualan HMSP tercatat naik 11,26 persen yoy menjadi Rp81,95 triliun. Sehingga laba kotor Sampoerna turun 9,9 persen menjadi Rp16,91 triliun.

HMSP mencatat beban penjualan turun tipis dari Rp6,25 triliun menjadi Rp6,2 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp2,13 triliun dari sebelumnya Rp2,11 triliun.

Alhasil laba bersih HM Sampoerna turun 16,89 persen menjadi Rp7,13 triliun. Sebelumnya di tahun 2020, HMSP mencatatkan laba bersih Rp8,58 triliun.

Per 31 Desember 2021, total aset HMSP sebesar Rp53,09 triliun atau naik 6,88 persen dari posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp49,67 triliun.

Rinciannya, jumlah liabilitas naik 22,95 persen menjadi Rp23,89 triliun dan jumlah ekuitas turun 3,47 persen menjadi Rp29,19 triliun. Adapun kas dan setara kas HMSP tercatat sebesar Rp17,84 triliun.