Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan penurunan laba bersih pada kuartal I 2022, meski penjualan produsen Dji Sam Soe dan Sampoerna Mild ini meningkat.

Dan sebagai informasi saja, penjualan ekspor HMSP kalah dari pesaingnya di industri rokok, yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM). HMSP ini membukukan penjualan sebesar Rp26,1 triliun pada kuartal I 2022, meningkat 11,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp23,5 triliun.

Penjualan sigaret kretek mesin perseroan tercatat meningkat 10,61 persen dari Rp15,6 triliun di kuartal I 2021, menjadi Rp17,3 triliun di kuartal I 2022. Begitu juga dengan penjualan segmen sigaret kretek tangan HMSP yang naik menjadi Rp6,08 triliun, dari Rp5,32 triliun secara year-on-year (yoy).

Penjualan sigaret putih mesin perseroan mengalami penurunan 1,20 persen menjadi Rp2,29 triliun, dari Rp2,32 triliun secara yoy. Penjualan segmen lainnya, yakni sigaret putih tangan mengalami peningkatan signifikan hingga 421,2 persen menjadi Rp191 miliar, dari Rp36,6 miliar secara yoy.

Sementara itu, kinerja ekspor perseroan meningkat 51,65 persen dari Rp35,2 miliar, menjadi Rp53,4 miliar. Meski meningkat, kinerja ekspor perseroan masih lebih rendah dibandingkan emiten rokok lainnya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), yang mencatatkan ekspor Rp346,9 miliar pada kuartal I 2022.

Meningkatnya kinerja penjualan HMSP juga turut mengerek beban pokok penjualan perseroan 18,25 persen menjadi Rp21,9 miliar, dari Rp18,5 miliar secara yoy. Beban pokok penjualan ini meningkat utamanya disebabkan oleh beban pita cukai yang naik 21,57 persen dari Rp14,4 triliun, menjadi Rp17,6 triliun secara tahunan.

Dengan meningkatnya beban tersebut, laba kotor perseroan turun 15,43 persen menjadi Rp4,26 triliun, dari Rp5,03 triliun secara yoy. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan juga ikut turun 25,96 persen menjadi Rp1,91 triliun pada kuartal I 2022, dari Rp2,58 triliun dibandingkan kuartal I 2021.

Adapun hingga kuartal I 2022, jumlah aset perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp59,8 triliun, dari Rp53 triliun pada akhir 2021. Peningkatan aset ini disebabkan oleh meningkatnya persediaan perseroan menjadi Rp24,6 triliun di kuartal I 2022, dari Rp17,7 triliun di akhir 2021.

Begitu juga dengan jumlah liabilitas yang naik menjadi Rp28,7 triliun di 31 Maret 2022, dari Rp23,8 triliun di 31 Desember 2021. Jumlah liabilitas HMSP meningkat karena naiknya utang pajak lain-lain menjadi Rp2,24 triliun dan utang cukai menjadi Rp17,73 triliun pada kuartal I 2022.

Jumlah ekuitas perseroan juga naik menjadi Rp31,1 triliun di akhir Maret 2022, dari Rp29,1 triliun di akhir Desember 2021. Jumlah ekuitas meningkat karena peningkatan saldo laba yang belum dicadangkan sebesar Rp9,28 triliun.