Produsen Rokok Sampoerna Mild dan Dji Sam Soe Raup Penjulan Rp53,50 Trilun, tapi Labanya Turun 26 Persen Jadi Rp3,04 Triliun di Semester I 2022
Foto: Dok. Sampoerna

Bagikan:

JAKARTA - Produsen rokok Samperna Mild, dan Dji Sam Soe, yakni PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan peningkatan penjualan selama kuartal II 2022.

Dalam keterangan tertulis HMSP, dikutip Kamis 28 Juli, meski penjualan meningkat, laba bersih perseroan masih tetap terkoreksi pada semester I 2022. Emiten berkode saham HMSP ini membukukan penjualan sebesar Rp53,50 triliun pada semester I 2022.

Penjualan ini meningkat 12,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp47,62 triliun. Penjualan sigaret kretek mesin HM Sampoerna tercatat meningkat 11,99 persen dari Rp31,84 triliun di semester I 2021, menjadi Rp35,67 triliun di semester I 2022.

Begitu juga dengan penjualan segmen sigaret kretek tangan HMSP yang naik menjadi Rp12,20 triliun, dari Rp10,56 triliun secara tahunan. Penjualan sigaret putih mesin HM Sampoerna mengalami penurunan 1,70 persen menjadi Rp4,60 triliun, dari Rp4,69 triliun secara yoy.

Penjualan segmen lainnya, yakni sigaret putih tangan mengalami peningkatan menjadi Rp357,40 miliar, dari Rp139,02 miliar pada semester I 2021. Sementara itu, kinerja ekspor perseroan meningkat 40,16 persen dari Rp73,87 miliar, menjadi Rp103,54 miliar.

Adapun secara volume, total penjualan HMSP pada semester I 2022 mencapai 76,8 miliar batang, 6,6 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama setahun sebelumnya yakni 72,1 miliar batang.

Meningkatnya kinerja penjualan HMSP diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan perseroan sebesar 17,35 persen menjadi Rp45,52 miliar, dari Rp38,79 miliar secara yoy. Beban pokok penjualan ini meningkat utamanya disebabkan oleh beban pita cukai yang naik 27,99 persen dari Rp26,66 triliun, menjadi Rp34,13 triliun secara tahunan.

Dengan meningkatnya beban tersebut, laba kotor perseroan turun 9,66 persen menjadi Rp7,98 triliun, dari Rp8,83 triliun secara yoy. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan juga ikut turun 26,26 persen menjadi Rp3,04 triliun, dibandingkan dengan Rp4,13 triliun pada Januari-Juni 2021.

Adapun hingga semester I 2022, jumlah aset perseroan mengalami penurunan menjadi Rp42,49 triliun per 30 Juni 2022, dari Rp53,09 triliun di akhir 2021.

Liabilitas perseroan juga tercatat turun menjadi Rp17,66 triliun di 30 Juni 2022, dari Rp23,89 triliun pada Desember 2021. Jumlah liabilitas HM Sampoerna menurun karena utang cukai berkurang menjadi Rp8,55 triliun per 30 Juni 2022, dari Rp14,83 triliun pada akhir 2021.