Bagikan:

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumatera Bagian Selatan berhasil mencatatkan tambahan produksi minyak sebesar 6.608 barel minyak per hari (BOPD) dan tambahan produksi gas sebesar 20,08 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Tambahan produksi tersebut merupakan hasil pengeboran 54 sumur pengembangan yang dilakukan hingga pertengahan Oktober 2022.

"Pertamina EP Aset 1 dan Aset 2 yang saat ini berlaih menjadi Pertamina Hulu Rokan atau PHR Zona 1 dan Zona 4 termasuk mitra KSO-nya telah melakukan pemboran pengembangan sebanyak 39 sumur, PetroChina International Jabung Ltd sebanyak 11 sumur, Mont’dor Oil Tungkal 3 sumur dan Medco E&P Indonesia (Rimau) 1 sumur,” ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Anggono Mahendrawan dalam keterangan resmi, Rabu, 19 Oktober.

Anggono menegaskan, keberhasilan tersebut adalah kolaborasi antara KKKS Sumbagsel, berbagai fungsi di SKK Migas Jakarta, semua fungsi di SKK Migas Sumbagsel dan semua pemangku kepentingan di daerah, termasuk dukungan dari semua pemangku kepentingan di daerah.

Sementara untuk pemboran eksplorasi dalam rangka mencari temuan hidrokarbon di Wilayah Sumbagsel, SKK Migas bersama KKKS Wilayah Sumbagsel telah melakukan 6 pengeboran sumur eksplorasi.

“Sebanyak 3 kegiatan pengeboran berhasil menemukan hidrokarbon yaitu Sumur Wilela-001 (Pertamina EP), Sumur JTB-2X (PHE Ogan Komering), SRT-1X (PHE Jambi Merang) dengan hasil uji laju alir gas sebesar 19,42 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan kondensat sebesar 717.7 barel kondensat per hari (BCPD),” bebernya.

Namun, lanjutnya, pengeboran 1 sumur yaitu Sumur BDA-2X (PHE Ogan Komering) tidak menemukan cadangan migas (dry hole) dan 2 Sumur yaitu Sungai Anggur Selatan-1X (Sele Raya Belida) dan Sumur Flamboyan-1 (Medo E&P Indonesia South Sumatera) masih dalam tahap pengeboran, SKK Migas dan KKKS akan segera melakukan Drill Stem Test (DST) dalam waktu dekat.

Ia melanjutkan, KKKS Sumbagsel secara agresif juga telah melakukan 3 survei seismik yang sudah berjalan yaitu Survei Seismik 2D Lembak Pertamina EP sepanjang 83 KM, Survei Seismik 2D Lematang Medco E&P Indonesia sepanjang 110 KM dan Survei Seismik 2D South Sumatera Medco E&P Indonesia sepanjang 125 KM.

"Seluruh kegiatan pemboran eksplorasi, eksploitasi dan survey seismik dilakukan secara agresif oleh SKK Migas–KKKS Sumbagsel dalam rangka mengejar visi bersama industri hulu migas yaitu menargetkan produksi 1 juta barel minyak dan 12 juta kaki kubik gas per hari pada tahun 2030," pungkas Anggono.