Bagikan:

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tmengungkapkan investor pengganti untuk Indonesia Deepwater Development (IDD) akan dipastikan pada akhir tahun 2022.

Dwi mengungkapkan jika saat ini calon pembeli IDD sudah lebih jelas namun masih memerlukan beberapa proses tambahan.

"IDD calon pembelinya sudah lebih jelas tapi masih ada proses yang dibutuhkan dan mereka semua berjanji bisa selesaikan di tahun 2022 ini," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers yang dikutip Selasa 18 Oktober.

Dwi menambahkan, revisi rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) serta perpanjangan kontrak diharapkan dapat dilakukan pada kuartal III 2023. Selanjutnya, proses konstruksi atau Engineering Procurement Construction (EPC) akan berlangsung dari 2024 hingga 2027 mendatang.

Dwi juga mengungkapkan target onstream untuk proyek IDD masih belum berubah yakni pada kuartal IV 2027 mendatang.

Sebelumnya IDD yang semula dipegang oleh Chevron memutuskan untuk hengkang dari Indonesia. Investor itu hengkang dari Indonesia akibat minimnya investasi di sektor hulu migas. Sementara itu santer terdengar kabar bahwa peruahaan migas Italia, ENI, sudah resmi mengambil alih 62 persen hak partisipasi Chevron Pacific Indonesia (CPI) di IDD.

Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral Arifin Tasrif juga sebelumnya juga mengungkapkan bahwa kementerian ESDM telah menemukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang berpeluang menggeser posisi Chevron. Namin Arifin enggan memberi detail terkait dengan KKKS potensial pengganti perusahaan Migas asal Amerika Serikat tersebut.

"Sudah ada yang fixed, tunggu pengumuman saja," ujar Arifin pada Rabu, 21 September.

Arifin meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi yang akan diumumkan pada akhir tahun ini.