Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan raksasa migas asal Italia, ENI S.p.A dipastikan akan masuk dan mengelola proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) menggantikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, jika ENI telah masuk dalam tahap finalisasi perjanjian untuk menggarap proyek yang terletak di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

"IDD sudah firm, Chevron diganti ENI," ujar Dwi kepada media, Rabu 5 Juli

Dengan masuknya ENI, Dwi mengharapkan penandatanganan ini akan dilakukan pada pertengahan Bulan Juli 2023.

"Kita harap Juni bisa tuntas jugalah untu IDD. Kita kasi bulan Juli," imbuh Dwi.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendesak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) untuk segera memberikan kepastan terkait alih kelola blok Indonesia Deepwater Development (IDD) bulan Juli mendatang.

"Kita harapkan IDD harus ada kepastian Juni ini," ujar Arifin kepada media yang dikutip Sabtu 24 Juni.

Arifin menegaskan, jika Chevron belum memberikan kepastian hingga Juli mendatang, pihaknya akan mengambil langkah tegas, salah satunya dengan terminasi kontrak.

"(Terminasi kontrak) Itu salah satu target kita di Juli ini supaya ada kepastian," beber Arifin.

Sebelumnya diberitakan, jika perusahaan Migas Amerika Serikat, Chevron memilih hengkang dari proyek IDD yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Asal tahu saja, proyek IDD merupakan salah satu dari empat proyek strategis nasional dengan potensi produksi mencapai 844 million standard cubic feet per day (mmscfd) untuk gas alam dan minyak bumi 27.000 barrel of oil per day (bopd).