JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendesak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) untuk segera memberikan kepastan terkait alih kelola blok Indonesia Deepwater Development (IDD) bulan Juli mendatang.
"Kita harapkan IDD harus ada kepastian Juni ini," ujar Arifin kepada media yang dikutip Sabtu 24 Juni.
Pasalnya kepastian perjanjian jual beli saham atau Sales and Purchase Agreement (SPA) terkait hak pengelolaan Chevron di proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) ini berlangsung alot dan tak kunjung selesai. Padahal, lanjut Arifin, kepastian perjanjian jual beli saham atau Sales and Purchase Agreement (SPA) terkait hak pengelolaan Chevron di proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD).
Untuk itu, Arifin menegaskan jika Chevron belum memberikan kepastian hingga Juli mendatang, pihaknya akan mengambil langkah tegas, salah satunya dengan terminasi kontrak.
"(Terminasi kontrak) Itu salah satu target kita di Juli ini supaya ada kepastian," beber Arifin.
BACA JUGA:
Meski demikian Arifin enggan menyebut siapa pengganti Chevron di blok yang terletak di Kutai Basin, lepas pantai Kalimantan Timur tersebut. "Siapapun yang jadi ya, pokoknya bulan Juli," tegas Arifin.
Sebelumnya perusahaan Migas Amerika Serikat, Chevron memilih hengkang dari proyek IDD yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Investor itu hengkang dari Indonesia akibat minimnya investasi di sektor hulu migas.
Asal tahu saja, proyek IDD merupakan salah satu dari empat proyek strategis nasional dengan potensi produksi mencapai 844 million standard cubic feet per day (mmscfd) untuk gas alam dan minyak bumi 27.000 barrel of oil per day (bopd).