JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Senin, 19 Juni genap berusia 70 tahun.
Arifin yang ditemui awak media pada hari ini mengungkapkan harapannya yakni kepastian perjanjian jual beli saham atau sales and purchase agreement (SPA) terkait hak pengelolaan Chevron di proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD).
"Kita harapkan IDD harus ada kepastian," ujar Arifin saat ditemui VOI di Gedung Kementerian ESDM, Jumat, 23 Juni.
Arifin menuturkan, jika saat ini pihaknya memiliki pertimbangan untuk melakukan terminasi kontrak jika Chevron tak kunjung memberi kepastian.
"(Terminasi kontrak) Itu salah satu target kita di Juli ini supaya ada kepastian," beber Arifin.
Menurutnya, kepastian mengenai pengelolaan Blok IDD diperlukan demi mengamankan pasokan enegri Indonesia ke depan.
Untuk itu, kata dia, perlu ada kepastian demi terjaminnya kesinambungan energi Indonesia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, IDD yang semula dipegang oleh Chevron memutuskan untuk hengkang dari Indonesia.
Investor itu hengkang dari Indonesia akibat minimnya investasi di sektor hulu migas.
Asal tahu saja, proyek IDD merupakan salah satu dari empat proyek strategis nasional dengan potensi produksi mencapai 844 million standard cubic feet per day (mmscfd) untuk gas alam dan minyak bumi 27.000 barrel of oil per day (bopd).