Kabar Baik <i>Guys</i>! Bu Sri Mulyani Bersedia Gunakan APBN untuk Tingkatkan <i>Skill Youtuber</i> RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Youtuber Atta Halilintar (Foto: Instagram @smindrawati)

Bagikan:

JAKARTA – Lawatan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani ke Amerika Serikat pada pekan lalu membawa kabar gembira tersendiri bagi kalangan muda Indonesia.

Disebutkan bahwa Menkeu bersedia mengalokasikan sejumlah dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang akan digunakan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di industri kreatif nasional. Hal itu terungkap dalam rilis Kementerian Keuangan yang disiarkan hari ini, Selasa 18 Oktober.

“Indonesia memiliki dana pendidikan yang bisa diarahkan untuk mengembangkan kemampuan ekonomi kreatif, tentu dengan turut melibatkan pemerintah daerah dan pihak swasta dalam pelaksanaannya,” ujar dia.

Menurut Menkeu komitmen pemerintah mencuat usai dirinya bertemu dengan Vice President of Global Government Affairs and Public Policy Google Karan Bhatia di Washington DC, Amerika Serikat pada Jumat lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu mengatakan bahwa RI mempunyai banyak perusahaan kecil dan menengah yang berkecimpung di sektor ini. Hanya saja tingkat literasi digital dianggap masih rendah sehingga perlu upaya peningkatan.

“Digitalisasi yang kian berkembang pesat membuat pekerjaan terkait digital menjadi lebih menarik. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya para youtuber dan content creator baru yang terus hadir karena creative industry kini sangat menjanjikan,” tuturnya.

Menkeu menambahkan, dalam menjawab tantangan yang dihadapi pemerintah kini telah memikirkan bagaimana cara membangun infrastruktur digital sekaligus juga meningkatkan kemampuan masyarakat (SDM) dalam memanfaatkan teknologi digital.

“Itu sebabnya Indonesia fokus berinvestasi untuk membangun infrastruktur digital, terutama di remote area untuk meningkatkan konektivitas,” katanya.

Terhadap hal ini, Google disebut bendahara negara telah berperan dan bekerja sama dengan Pemerintah RI, diantara melalui pembangunan jaringan kabel. Kemudian ada pula program peningkatan kapasitas dengan membangun program digital service certificate untuk peningkatan digital skill.

“Program yang baru diluncurkan 2022 itu sudah melibatkan sekitar 20.000 partisipan. Ada juga program academy educreator yang mengajarkan bagaimana Youtube digunakan untuk pendidikan (edukasi). Program ini menarik banyak peminat dari Indonesia dan dapat lebih dikembangkan untuk reskilling bagi masyarakat Indonesia,” jelas dia.

Untuk diketahui, pemerintah diwajibkan menganggarkan dana pendidikan sebesar 20 persen dari total belanja APBN setiap tahun. Adapun untuk periode 2022, jumlah anggaran pendidikan adalah sebesar Rp621 triliun. Sementara dalam rancangan APBN 2023, bujet sektor edukasi disediakan Rp608 triliun.

Tingginya anggaran pendidikan pada 2022 tidak lepas dari penerimaan negara yang tinggi akibat efek windfall komoditas yang terjadi sejak akhir tahun lalu. Hal tersebut kemudian berimplikasi terhadap porsi anggaran mandatori yang juga harus meningkat.