JAKARTA - Memasuki Triwulan IV 2022, PT Hutama Karya (Persero) dipercaya oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk menggarap proyek baru Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba senilai Rp161 miliar.
Perseroan akan menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk mempercepat pembangunan.
Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi mengatakan, teknologi tersebut digunakan dalam merancang desain yang optimal.
Sehingga, sesuai mutu dan target waktu kontrak penyelesaian di September 2023.
Kata Gunadi, proyek KSPN ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membentuk 10 otoritas pariwisata pada destinasi unggulan.
"Kami berharap, dengan digarap dan dirampungkannya proyek penataan KSPN Toba nantinya akan meningkatkan target perolehan devisa Indonesia serta menjadi destinasi pariwisata yang menarik minat wisatawan," kata Gunadi dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 14 Oktober.
Pengerjaan sarana wisata yang dilakukan perseroan di antaranya Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele KSPN Danau Toba meliputi penataan Patung Boraspati Tano dan Boru Saniangnaga; Patung Pustaha dan Syair Tao Toba, Display Batuan Geologi Toba; dan Atraksi Seni Air Mancur 'Aek Menari'.
Lalu, Panggung Apung Aek Natio, Instalasi Seni Musik Aek Margondang; Taman Rohani dan Instalasi Dry FountainPlaza Rohani; Instalasi Display Galeri Samosir; Instalasi Seni Tradisi Solu Bolon; dan Instalasi Seni Ukir Totem Batak.
Selain itu, lingkup pengerjaan meliputi Storytelling Signages Pangururan Waterfront; Video Motion Graphics 'The Magnificent Toba' untuk Galeri Samosir; Video for Waterscreen Projection; Instalasi Seni Tarombo Batak dan Storytelling Signages Kawasan Tele.
Kata Gunadi, pengerjaan penataan karya seni Hutama Karya bekerja sama dengan para seniman bertaraf internasional, ahli budaya Batak dan tenaga supervisi guna menjamin keakuratan penempatan dan kualitas hasil pemasangan karya seni secara baik dan sempurna.
Selain itu, untuk mendukung KSPN Danau Toba Hutama Karya juga menggenjot pembangunan infrastruktur pendukung. Dalam hal ini Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Direktur Utama Hamawas Dindin Solakhuddin menjelaskan, untuk menuju ke Danau Toba tersebut, Hutama Karya melalui anak perusahaan yaitu PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) menggarap JTTS Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dengan total panjang sekitar 103 km, yang terbagi menjadi 4 seksi dan 1 junction.
Seksi 1 Tebing Tinggi-Inderapura 20,4 km, seksi 2 Inderapura-Kuala Tanjung 18,05 km, seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan 30 km, seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar 28 km, dan junction Tebing Tinggi 7 km.
"Progres konstruksi ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat per September 2022, untuk seksi 1 Tebing Tinggi-Inderapura sudah mencapai 93 persen, seksi 2 Inderapura-Kuala Tanjung mencapai 70,8 persen," katanya.
BACA JUGA:
Kemudian, seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan mencapai 62,6 persen, seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar mencapai 55,3 persen, dan junction Tebing Tinggi mencapai 60,9 persen.
Kehadiran JTTS ini dapat mempersingkat waktu tempuh pengendara dari Kota Medan menuju Kawasan Wisata Danau Toba atau sebaliknya dari 4 jam menjadi hanya 2 jam, menghubungkan beberapa kota dan kabupaten yakni Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar, dan Kabupaten Toba Samosir, serta pendukung pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara.