JAKARTA - PT Kayan Hydro Energy (KHE) melakukan kerja sama dengan Sumitomo Corporation dalam pembiayaan pembangunan PLTA Kayan, serta penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan memanfaatkan energi dari PLTA yang akan dibangun.
Direktur Utama KHE, Andrew Suryali mengatakan, kerja sama ini memiliki nilai investasi sebesar 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
"Dengan launching kerja sama ini KHE dan Sumitomo bersepakat untuk menjadi partnership dalam pembangunan PLTA cascade yang merupakan proyek pembangkit listrik green energy serta penjajakan pembangunan green industry di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan energi dari PLTA yang akan dibangun," ujar Andrew saat Launching Kerja Sama antara PT Kayan Hydro Energy dengan Sumitomo Corporation pada Proyek Pengembangan PLTA Kayan Cascade, Kamis, 6 Oktober.
Andrew menambahkan, KHE adalah pemrakarsa dan pengembang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan dengan kapasitas 9000 Megawatt yang terbagi dalam 5 bendungan.
Proyek ini sudah berjalan sejak 2011 dan sudah melengkapi semua perizinan yang diperlukan.
"Pada saat ini KHE sedang melakukan pembangunan infrastruktur awal bendungan. Diperkirakan pada tahun 2023 akan dilanjutkan untuk membangun infrastruktur pendukung bendungan dan bangunan pengelak (Diversion Channel) bendungan yang menjadi anak tangga pertama dalam tangga Cascade," lanjut Andrew.
Asal tahu saja, listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT. Indonesia Strategis Industri (ISI) dan kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.
Dengan terbangunnya PLTA Kayan, lanjut Andrew, maka daya tarik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon.
"Dan pihak Sumitomo Corporation berencana untuk mempromosikan kawasan ini kepada perusahaan-perusahaan Jepang yang sekarang ini mempunyai komitmen yang solid untuk menggunakan energi listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan," tambahnya.
Selain itu, dalam rangka mendukung program percepatan transisi energi dan peningkatan energi terbarukan di dalam bauran energi nasional, KHE, dan Sumitomo Corp juga akan menjajaki peluang sinergi untuk mendukung kebijakan nasional melalui inisiatif kerja sama dengan PLN untuk membantu percepatan pengurangan emisi karbon sesuai komitmen Pemerintah Indonesia di dalam Paris Agreement dan COP26.
"Pihak KHE dan Sumitomo Corporation siap mendukung komitmen pemerintah tersebut," pungkas Andrew.
Head of Infrastructure Business Asia and Oceana Sumitomo Corp. Unit Asia & Oceana, Satoshi Matsui mengaku senang dengan kerja sama yang terjalin antara KHE dan Sumitomo Corp.
Sejak 1970 Sumitomo telah bergerak di bidang power infrastructure. Sebagai portofolio global, Sumitomo memiliki aset PLTA pumped storage di Filipina dan pernah memiliki aset PLTA di Turki.
BACA JUGA:
Sementara Sumitomo memiliki kebijakan korporat global “Carbon Neutral in 2050”, bagian dari strategi Sumitomo di Indonesia adalah mengembangkan energi terbarukan untuk berkontribusi pada program transisi energi di Indonesia.
"Sumitomo meyakini pembangunan PLTA Kayan akan sejalan dengan strategi tersebut," ujarnya.