JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa upaya mendorong hilirisasi sektor pertanian mulai menunjukan hasil dengan capaian kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 12,9 persen.
Menurut dia, salah satunya penopang adalah subsektor perkebunan sebagai kontributor utama dengan share terhadap PDB pertanian sebesar 27 persen.
“Pemerintah terus mengoptimalkan subsektor perkebunan melalui berbagai langkah agar dapat mendorong kinerja pertanian yang berdampak pada perekonomian nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 29 September.
Airlangga menambahkan, hilirisasi yang dilakukan telah mampu meningkatkan nilai ekspor pada sejumlah komoditas seperti kelapa sawit menjadi 28,5 miliar dolar AS pada 2021.
“Hilirisasi mampu menaikan daya saing, lapangan kerja, menciptakan nilai tambah, meningkatkan devisa, dan membuat neraca perdagangan positif. Oleh karena itu hilirisasi berbagai komoditas harus tetap dipacu,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sebagai bagian dalam pencapain target, pemerintah diketahui menyiapkan bantuan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Pada sektor pertanian telah diberikan KUR sebesar Rp70 triliun dan bisa meningkat karena tidak ada batasan bagi sektor pertanian,” kata dia.
Dalam kesempatan itu Airlangga juga menyampaikan ketersediaan beras berada pada level aman dan mencukupi dengan stok produksi hingga 31 juta ton dalam 3 tahun terakhir.
Terakhir, Airlangga turut mengajak berbagai pihak baik korporasi maupun pemerintah daerah untuk dapat mendorong kemajuan berbagai komoditas lain.
“Kita harus dengan gencar melakukan promosi dan memasarkan produk yang dihasilkan sehingga dapat mendorong kesejahteraan para petani,” tutupnya.