Bagikan:

JAKARTA - Indonesia kembali lagi dipercaya sebagai tuan rumah perhelatan akbar berskala internasional. Khususnya perhelatan tersebut mengenai pariwisata berskala global, World Tourism Day 2022 di Bali.

World Tourism Day kali ini juga menjadi kesempatan untuk menunjukan kebangkitan dan pemulihan pada sektor pariwisata serta ekonomi di berbagai negara setelah pandemi COVID-19 selama dua tahun belakangan ini.

Berbagai pencabutan pembatasan perjalanan, meningkatnya kepercayaan konsumen, tentu menjadi pendorong utama pemulihan serta menawarkan harapan dan peluang bagi jutaan orang di seluruh dunia yang terkena dampaknya.

"Semoga di dalam World Tourism Day ini kita dapat memikirkan kembali pariwisata seperti apa yang kita semua butuhkan dan bagaimana kita bisa mewujudkan agenda pemulihan pariwisata dunia,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Rabu 28 September.

Perayaan World Tourism Day atau Hari Pariwisata Dunia digelar setiap tanggal 27 September setiap tahunnya di berbagai negara. Untuk World Tourism Day 2022 yang khusus digelar United Nations World Tourism Organization (UNWTO) atau Organisasi Pariwisata Dunia, Bali Indonesia menjadi tuan rumah.

Hari peringatan itu telah digelar sejak 1980. Tanggalnya diambil bersamaan dengan hari awal pembentukan UNWTO.

Pada pertemuan ke-12, yaitu pada 1997 di Istanbul, Turki, Majelis Umum UNWTO memutuskan untuk memilih satu negara setiap tahunnya sebagai tuan rumah serta menjadi negara yang bermitra untuk merayakan World Tourism Day.

Menurut UNWTO, World Tourism Day ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mempromosikan pariwisata menarik yang ada di berbagai negara serta membuka diri dan mempelajari berbagai budaya yang berbeda.

Adanya World Tourism Day ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan peran pariwisata di masyarakat internasional sebagai dampak terhadap nilai sosial, budaya serta ekonomi di seluruh dunia. Selain itu, perhelatan ini menjadi pusat diskusi tentang kemana, bagaimana dan juga tujuan dari pariwisata.

Tahun ini, World Tourism Day mengambil tema “Rethinking Tourism” yang akan menyoroti tentang bagaimana terjadinya pergeseran terhadap pariwisata yang diakui sebagai pilar utama pembangunan. Tema tersebut akan memikirkan kembali pariwisata untuk pembangunan dan dampaknya terhadap planet ini dan peluang untuk pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.