Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Wajibkan Karyawan BUMN Pakai Kendaraan Listrik
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kendaraan listrik baik motor maupun mobil akan menjadi kendaraan dinas untuk karyawan perusahaan pelat merah.

"Kami bersepakat mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat di lingkungan BUMN, dalam program kepemilikan kendaraan bagi karyawan dan kendaraan dinas," katanya dikutip dari Instagram resmi @erickthohir, Selasa, 13 September.

Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam percepatan transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi berkelanjutan.

"BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional memiliki peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan komitmen pemerintah, termasuk dalam percepatan Transisi Energi Berkelanjutan," tuturnya.

Meski begitu, Erick menekankan bahwa dalam pengadaan kendaraan dinas berbasis listrik ini akan memperhatikan manfaat dan kemampuan masing-masing perusahaan pelat merah.

"Tentunya dengan tetap memperhatikan azas manfaat dan kemampuan masing-masing BUMN," ujarnya.

Sebelumnya, Erick Thohir mewajibkan seluruh perusahaan pelat merah menggunakan kendaraan listrik. Terutama para direksi yang mendapat fasilitas kendaraan dari pemerintah. Adapun aturan terkait hal ini sedang digodok Kementerian BUMN.

"BUMN juga akan mengeluarkan peraturan menteri (tentang) transisi perusahaan BUMN harus menggunakan motor dan mobil listrik dalam masa waktu misalnya 2-3 tahun. Ini kita lagi godok," tuturnya kepada wartawan, dikutip Jumat, 9 September.

Mantan Bos Klub Inter Milan ini menjelaskan rencana ini masih terus digodok. Sebab, Erick mengaku tidak mau kebijakan yang dikeluarkannya justru akan membebankan perusahaan-perusahaan pelat merah. Apalagi, kata dia, pengadaan motor dan mobil listrik bisa sewa.

Tak hanya untuk perusahaan pelat merah, Kementerian BUMN juga mendorong peningkatan penggunaan kendaraan umum. Di mana, kendaraan umum yang dimiliki pemerintah nantinya tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil melainkan listrik.

"Kendaraan umum harus ditingkatkan, makanya tadi mengusulkan bus listrik," ujarnya.