Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengajak masyarakat untuk menggunakan motor listrik.

Arifin mengungkapkan, saat ini di Indonesia terdapat setidaknya 120 unit juta sepeda motor.

Jika program konversi dapat berjalan dengan baik akan memberikan penghematan yang besar dan lingkungan yang lebih bersih.

"Di Indonesia saat ini ada 120 juta sepeda motor. Kalau kita hitung 1 liter BBM per sepeda motor per hari maka kita membakar 800.000 barel minyak. Jadi kalau harga minyak sekarang 100 dolar AS per barel maka kita sudah membakar uang sebesar 80 juta dolar AS atau setara Rp1,2 trilun untuk bahan bakar," ungkap Arifin dalam keterangan resmi, JUmat 2 September.

Arifin melanjutkan, dengan pertumbuhan sepeda motor 6 juta hingga 8 juta unit per tahun, maka anggaran yang akan dikeluarkan dalam 10 tahun akan semakin membengkak.

Belum lagi fakta bahwa Indonesia masih mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Selain mengurangi konsumsi bahan bakar, lanjut Arifin, penggunaan kendaraan listrik juga dapat mengurangi emisi Co2 yang sangat berdampak pada lingkungan dan juga kesehatan di masyarakat.

Sebelumnya, Arifin didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Green Energy Station (GES) yang juga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) milik Pertamina yang berlokasi di Denpasar, Bali.

Pengoperasian SPBU ini menurut Arifin, akan mendorong evolusi kendaraan bermotor, dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak, menjadi bahan bakar listrik, yang lebih bersih untuk lingkungan dan hemat biaya, karena biaya listrik juga akan semakin kompetitif.

"Inilah evolusi kendaraan bermotor, yang tadinya bermotor bakar jadi berlistrik, bersih lingkungan dan hemat. Biaya listriknya juga semakin lama semakin kompetitif. Karena sekarang (badan usaha) berkompetisi untuk membersarkan usaha, sebagai contoh seperti solar panel yang semakin murah. Sebaliknya, apabila tetap menggunakan bahan bakar fosil, akan semakin mahal. Belum lagi ke depannya nanti kena pajak karbon. Jadi memang kita harus beralih ke energi bersih terbarukan yang memang sumbernya di alam," ujar Arifin

Mengingat kebutuhan yang semakin besar, Arifin juga mendorong partisipasi seluruh pihak untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik menuju efisiensi nasional.

"Jadi memang siapa pun bisa ikut, bagaimana kita bisa mendorong demand kendaraan listrik. Dari sisi biaya bahan bakar ," jelasnya.

PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan GES, yakni inovasi SPBU bertenaga surya dan ramah lingkungan, yang saat ini berjumlah 240 menjadi sekitar 300 unit di akhir tahun.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya akan meningkatkan sumber EBT baik di hulu, kilang, dan hilir, sesuai target bauran energi.

Untuk ekosistem kendaraan listrik, Nicke mengatakan Pertamina memulai pengembangan di sisi hilir dan mulai dengan kendaraan roda dua.

"Konsep kita adalah menjual baterai swap untuk memberikan kemudahan bagi para pengendara motor, untuk di awal, supaya skalanya masuk. Di Bali, kami kerja sama dengan Grab untuk pembangunan ekosistem ini. Kalau ekosistem ini sudah terbangun maka ini otomatis akan memberikan kemudahan ke masyarakat yang akan beralih menggunakan kendaraan listrik," tandas Nicke.