JAKARTA - Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi meminta pemerintah segera mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Menurut Fithra, jika pemerintah menunda mengumumkan kenaikan harga BBM, maka akan berdampak pada inflasi yang berlipat.
“Di saat seperti ini hampir tidak ada negara di dunia yang tidak melakukan penyesuaian harga BBM. Kuncinya adalah komunikasi dan empati. Komunikasi sudah dijalankan dan pemerintah sudah menghadirkan empati dengan cara mengeluarkan bantuan-bantuan sosial untuk masyarakat,” ungkap Fithra dalam keterangan kepada media, Kamis, 1 September.
Asal tahu saja, pemerintah baru saja menambah bantuan sosial (bansos) senilai Rp24,17 triliun untuk masyarakat sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM.
Dari total anggaran bansos sebesar Rp24,17 triliun, masyarakat akan diberikan bantuan langsung tunai (BLT), bantuan subsidi upah (BSU), dan alokasi dana transfer umum pemerintah daerah untuk membantu sektor transportasi di daerah masing-masing.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, besaran kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi saat ini masih dalam proses perhitungan.
Proses perhitungan kenaikan BBM ini dilaksanakan hati-hati sebelum keputusan diambil.
"BBM semuanya masih dikalkulasi dengan hati-hati. Masih dalam proses dihitung dengan kehati-hatian" kata Jokowi seperti dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 1 September.
BACA JUGA:
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta masyarakat menunggu pengumuman resmi kenaikan harga BBM bersubsidi dari pemerintah.
"Ya tunggu saja besok (1 September 2022)," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Nusa Dua, Badung, Bali, dikutip dari Antara, Selasa 30 Agustus.