JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara PT Black Diamond Resources Tbk semakin memantapkan niatnya untuk menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terutama setelah perseroan menetapkan harga saham Rp100 dalam rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Mengutip situs e-ipo.co.id, Black Diamond melepas 1,25 miliar saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan ditetapkannya harga perdana tersebut, maka perseroan akan meraup dana segar Rp125 miliar.
Secara rinci, rencana IPO perseroan telah mendapat izin efektif pada 30 Agustus 2022. Kemudian, mulai hari ini (Kamis, 1 September) higga 5 September akan berlangsung masa penawaran umum.
Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. Untuk selanjutnya, saham perseroan dengan kode COAL akan tercatat di BEI pada 7 September mendatang.
BACA JUGA:
Sebagai tambahan informasi, sebagian besar dana hasil IPO perseroan bakal mengalir sebagai belanja modal anak usaha yakni PT Dayak Membangun Pratama (DMP). Nilainya Rp40 miliar.
Adapun sisanya akan menjadi modal kerja DMP untuk membayar biaya para kontraktor tambang, hingga gaji karyawan.