Bagikan:

JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja terlihat hadir dalam forum 16th Bulletin of Monetary Economics & Banking International Conference and Call for Papers 2022 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) di Jakarta hari ini.

Di acara tersebut Jahja turut dalam seremoni foto bersama dengan pejabat BI dan pemangku kepentingan lain di puncak kegiatan.

Adapun, salah satu agenda forum adalah keynote speech dari Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo soal sejumlah program strategis yang tengah dijalankan otoritas moneter.

Di kesempatan tersebut, Perry mengaku bank sentral masih terus mematangkan rencana penerbitan rupiah digital dalam skema Central Bank Digital Currency (CBDC).

Kata dia, BI merencanakan opsi penunjukan bank besar sebagai penyalur (wholesaler) ke segmen ritel. Adapun, penentuan siapa-siapa saja bank kakap tersebut masih dalam proses seleksi.

“Di Indonesia sendiri kami cenderung untuk mendistribusikan rupiah digital kepada wholeseller. Kami sekarang sedang dalam proses seleksi bank-bank besar yang akan mendapat mandat ini. Sementara untuk distribusinya sendiri akan menggunakan sistem blockchain,” ujar Perry, pada Kamis, 25 Agustus.

Perry memastikan, semua proses tersebut telah berada di jalur yang benar untuk segera diterbitkan rupiah digital pada saat yang tepat.

“Ini yang kami lakukan, membentuk rupiah digital sebagai alat tukar yang sah sekaligus menjaga kedaulatan, menyeleksi bank-bank besar, dan membangun sistem itu sendiri,” tegasnya.

Sebagai informasi, BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi (transaction banking). Mengutip rilis perseroan, per semester I 2022, total volume transaksi naik 40 persen year on year (yoy) mencapai 10 miliar transaksi, yang mayoritas berasal dari mobile banking.

Disebutkan bahwa pengembangan solusi digital secara konsisten menjadi modal utama bank berkode saham BBCA ini untuk mempertahankan kekuatan di segmen perbankan transaksi. Sampai dengan akhir Juni 2022, BCA melayani sekitar 31 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 62 juta transaksi setiap harinya dengan dukungan 1.242 kantor cabang dan 18.065 ATM.

VOI sendiri telah menghubungi petinggi BCA untuk mendapat konfirmasi terkait hal tersebut. Namun sampai berita ini diturunkan, redaksi masih menunggu jawaban yang dimaksud.