Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diketahui terus mempercepat penyelesaian penerbitan rupiah digital sebagai salah satu instrumen transaksi dan pembayaran yang sah. Terbaru, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut bahwa pihaknya bakal merilis Proof of Concept (PoC) yang memuat lebih detail skema rupiah digital dalam beberapa bulan ke depan.

“Sekitar bulan Juli kami akan mengeluarkan Proof of Concept untuk rupiah digital dan menjadi landasan Indonesia sebagai menuju negara maju dengan (transaksi) digital,” ujarnya dalam agenda peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022 awal pekan ini.

Perry menjelaskan, bank sentral bakal menunjuk sejumlah pelaku usaha perbankan nasional yang akan bertindak sebagai penyalur (wholesaler) kepada masyarakat.

“Kami sudah bertemu dengan pemain-pemain besar (bank) yang kami pandang punya kemampuan untuk menjadi wholesaler,” tuturnya.

Sebagai informasi, pada 30 November 2022 yang lalu Bank Indonesia sudah mengeluarkan White Paper yang merupakan pemaparan awal dari Proyek Garuda berupa desain level atas (high-level design) rupiah digital. White Paper sekaligus sebagai bentuk komunikasi kepada publik terkait rencana pengembangan transaksi digital tersebut.

Kata BI, sinergi dengan komunitas bank sentral global dan organisasi internasional juga diperlukan guna memastikan kesiapan desain rupiah digital untuk dapat diselaraskan dengan berbagai inisiatif pengembangan interoperabilitas transaksi antar negara.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) tercatat sebagai salah satu lembaga perbankan terdepan yang masuk radar BI untuk menjadi wholesaler. Hal itu diamini langsung oleh Presiden Direktur (Presdir) BCA Jahja Setiaatmadja.

“Sudah dipanggil BI untuk pengarahan sebagai wholesaler namun sejauh ini belum ada penunjukan,” tegas Jahja kepada VOI ketika dikonfirmasi.