Bagikan:

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan laba bersih senilai 200,65 juta dolar AS atau sekitar Rp2,98 triliun pada semester I tahun 2022.

Jumlah ini meningkat 1.571 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 12 juta dolar AS.

Melonjaknya laba yang sangat signifikan ini ditopang oleh perolehan pendapatan yang tinggi. Perseroan juga mencetak pendapatan sebesar 1,94 miliar dolar AS sepanjang semester I 2022 atau melesat 66,5 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,16 miliar dolar AS.

Peningkatan pendapatan ini ditopang oleh peningkatan kinerja anak-anak perusahaan serta peningkatan harga batu bara mendongkrak kinerja Indika Energy secara sangat signifikan.

Adapun penjualan batu bara yang diekspor ke luar negeri tercatat mencapai 1,50 miliar dolar AS dari setahun sebelumnya 740,24 juta dolar AS atau meningkat 102,7 persen.

Sedangkan penjualan batu bara di dalam negeri mengalami penurunan dari sebelumnya 292,92 juta dolar AS menjadi 258,08 juta dolar AS.

Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan, sepanjang periode Januari hingga Juni 2022 perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang positif dan melampaui target yang ditetapkan.

Perseroan juga telah menyelesaikan tender offer atas surat utang 2024 dan 2025, sebagai bagian dari strategi manajemen liabilitas.

“Sebagai apresiasi kepada para shareholders yang telah mendukung pencapaian kinerja yang positif ini, Perseroan akan melakukan pembagian dividen interim sebesar 40 juta dolar AS di tahun ini,” tutur Azis dalam keterangannya, Jumat 5 Agustus.

Per 30 Juni 2022, Indika Energy mencatatkan jumlah aset senilai 3,96 miliar dolar AS, yang terdiri atas liabilitas senilai 2,80 miliar dolar AS, dan ekuitas senilai 1,16 miliar dolar AS.

Sementara di sisi lain, pada 28 Juli 2022, perseroan juga telah menyelesaikan transaksi penjualan keseluruhan 704.014.200 saham yang mewakili 69,8 persen kepemilikan saham perusahaan di PT Petrosea Tbk (Petrosea) kepada PT Caraka Reksa Optima (Caraka).

Berdasarkan PSAK 58, laba dan rugi Petrosea tidak lagi dicantumkan dalam laporankeuangan Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022.

Seluruh aset dan liabilitas Petrosea diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan disajikan secara terpisah dari aset dan liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2022.

“Penjualan saham Indika Energy di Petrosea merupakan langkah nyata perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batubara, sejalan dengan komitmen Indika Energy untuk mencapai 50 persen pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025 dan netral karbon pada tahun 2050,” pungkas Azis.