JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja di enam bulan pertama tahun ini. Perusahaan tambang batubara ini berhasil membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2021.
Dalam laporan keuangan Indika Energy yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin 2 Agustus, perusahaan milik konglomerat Agus Lasmono Sudwikatmono ini membukukan laba bersih sebesar 12 juta dolar AS (sekitar Rp174 miliar) di semester I-2021.
Capaian tersebut berbanding terbalik dari kondisi pada periode yang sama tahun sebelumnya, di mana Indika Energy masih menderita kerugian 21,91 juta dolar AS.
Membaiknya laba bersih INDY tidak terlepas dari kondisi pendapatan perusahaan. Indika Energy tercatat membukukan pendapatan 1,28 miliar dolar AS (sekitar Rp18 triliun), tumbuh 14,1 persen dibanding pendapatan di semester I 2020 sebesar 1,12 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
Pendapatan INDY terdiri atas pendapatan kontrak dan jasa sebanyak 235,17 juta dolar AS, penjualan batubara senilai 1,03 miliar dolar AS, dan pendapatan dari perdagangan lainnya sebesar 19,50 juta dolar AS.
Penjualan batubara INDY terdiri atas penjualan ke pasar ekspor senilai 740,25 juta dolar AS dan penjualan ke pelanggan dalam negeri sebesar 292,92 juta dolar AS.
Per Juni 2021, jumlah aset Indika Energy mencapai 3,59 miliar dolar AS, yang terdiri atas liabilitas 2,70 miliar dolar AS dan ekuitas senilai 888,18 juta dolar AS. Kas dan setara kas INDY mencapai 73,95 juta dolar AS, naik dari posisi per akhir Desember 2020 sebesar 57,16 juta dolar AS.