JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan, Kementerian ESDM mendorong upaya konservasi energi di kalangan industri guna mendukung transisi penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
Untuk itu Kementerian ESDM tengah mendorong implementasi power wheeling, yaitu pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik.
"Skema power wheeling merupakan mekanisme yang dapat memudahkan transfer energi listrik dari sumber energi terbarukan atau pembangkit nonPLN ke fasilitas operasi perusahaan dengan memanfaatkan jaringan transmisi yang dimiliki dan dioperasikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)," ujarnya di Jakarta, Kamis, 28 Juli.
Skema power wheeling diharapkan dapat mendorong pengembangan industri hijau melalui penyediaan energi dengan inisiatif dari kalangan industri sendiri.
Ia menambahkan, skema power wheeling juga akan masuk dalam draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru Terbarukan (EBT) yang saat ini masih digodok pemerintah.
"Salah satunya (masuk) di situ (RUU EBT), tapi sebetulnya di dalam UU Ketenagalistrikan pun dibuka, tapi belum berjalan. Kami akan lihat agar bagaimana ini bisa berjalan," kata Dadan.
Dadan mengatakan, skema power wheeling memungkinkan pelaku industri bisa menyewa transmisi PLN untuk bisa mengalirkan listrik dari pembangkit yang mereka bangun.
BACA JUGA:
Dia menyebut, kini banyak pengusaha memilih membangun pembangkit sendiri walaupun PLN juga sudah menyediakan energi terbarukan tersertifikasi.
Alasannya bisa karena faktor keekonomian selain juga untuk mendukung penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
"Tapi ada beberapa pengusaha yang berkeinginan bangun sendiri di tempat lain. Ini yang kami sedang coba fasilitasi," katanya.