Bagikan:

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita disebutkan terus menjalani serangkaian kunjungan resmi di Jepang untuk bertemu para pemangku kepentingan lokal.

Terbaru, delegasi RI ini diterima oleh Ketua Keidanren dan Presiden/CEO Marubeni Corporation Masumi Kakinoki.

Dalam pertemuan itu, Airlangga menjelaskan, kondisi penanganan pandemi di Indonesia relatif terkendali dan progres pemulihan ekonomi yang cukup baik perkiraan pertumbuhan di atas lima persen tahun ini.

Menurut Airlangga, para pengusaha Jepang bisa turut berpartisipasi dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Kata dia, pemerintah terus mengakselerasi pengembangan electric vehicle (EV) melalui peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia.

“Dukungan pemerintah ini diharapkan mendorong potensi besar Indonesia dalam industri mobil listrik mengingat cadangan besar tambang nikel di Indonesia sebagai bahan utama baterai mobil listrik,” tuturnya melalui keterangan pers pada Rabu, 27 Juli.

Guna memikat minat lebih dalam, Airlangga menjelaskan jika target produksi EV pada 2030 diharapkan bisa mencapai 600.000 unit untuk roda empat atau lebih, dan untuk roda dua dapat mencapai hingga 2,45 juta unit.

“Ada juga insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0 persen. Ini adalah bukti dukungan Pemerintah Indonesia dalam industri mobil listrik mengingat cadangan besar tambang nikel di dalam negeri sangat besar,” tuturnya.

Dia pun menyampaikan pula bahwa pengusaha Jepang dapat masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus untuk sektor Kesehatan di Sanur Bali yang kini tengah dalam proses penyelesaian.

"Setelah Marubeni bekerjasama dengan Siloam Group dan Bunda Group, Pemerintah Indonesia mengundang Marubeni untuk memperluas kerjasamanya dengan berinvestasi di KEK Kesehatan Bali," ucap Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Masumi memberikan apresiasi atas niatan RI.

Pasalnya, kolaborasi yang berlanjut dapat semakin mengeratkan hubungan kedua negara yang sudah puluhan tahun terjalin.

“Kami senang Indonesia menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Langkah itu bisa lebih memberikan kepastian bagi perusahaan-perusahaan Jepang dalam menjalankan usahanya di Indonesia. Perlu diketahui juga bahwa Marubeni telah terlibat di beberapa proyek energi Indonesia salah satunya adalah pengembangan PLTU Jawa 1 yang merupakan dukungan untuk mendorong pengembangan energi hijau,” kata Masumi.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Duta Besar RI di Tokyo Heri Ahmadi, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, dan Dirjen KPAII Kemenperin. Sedangkan, Masumi Kakinoki didampingi oleh Takashi Tokunaga, Kyoji Terayama, dan Daigo Odawara, General Manager Marubeni Corporation.