JAKARTA – Jelang pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden China Xi Jinping pada Selasa petang, 26 Juli di Beijing, terungkap fakta yang cukup menggembirakan.
Informasi ini datang dari Bank Indonesia (BI) yang mencatat bahwa posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia ke China terus mengalami penurunan dalam tiga bulan belakangan.
Disebutkan bahwa ULN ke negara panda itu pada Maret 2022 adalah sebesar 22,1 miliar dolar AS.
Angka ini kemudian menyusut menjadi 21,9 miliar dolar AS di April 2022 dan kemudian kembali melandai jadi 21,7 miliar dolar AS pada Mei 2022.
Untuk diketahui, ULN Indonesia terdiri dari dua bagian utama, yakni, ULN pemerintah (termasuk bank sentral) dan ULN swasta (termasuk BUMN).
Adapun, ULN pemerintah ke China tidak mengalami perubahan dalam tiga bulan tersebut, yaitu sebesar 1,5 miliar dolar AS.
Sementara untuk utang swasta terjadi tren penurunan dengan posisi Maret sebesar 20,6 miliar dolar AS, April sebesar 20,3 miliar dolar AS, dan Mei sebesar 20,1 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
Secara total, posisi ULN Indonesia di Mei lalu adalah sebesar 406,3 miliar dolar AS.
Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan bukuan April yang sebesar 410,1 miliar dolar AS.
BI sendiri mengklaim jika level utang luar negeri Indonesia tetap terkendali yang didasarkan pada rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 32,3 persen atau menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 32,6 persen.
Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat dengan dominasi pangsa jangka panjang mencapai porsi 86,7 persen dari total.