JAKARTA – Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mengatakan, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup besar bagi kehidupan sosial masyarakat.
Menurut dia, dalam skala makro hal ini menimbulkan volatilitas dan disrupsi ekonomi, utamanya saat pertama kali menyerang di 2020.
“Pekerja kehilangan mata pencahariannya dan menjadi pengangguran, kemiskinan meningkat dan menjadi lebih dalam. Kerentanan masyarakat ini bisa menimbulkan bahaya dan kesenjangan menjadi ancaman serius bagi Indonesia serta banyak negara di dunia,” ujarnya ketika berbicara dalam diskusi bertajuk Multidimensional Poverty in the Midst of the COVID-19 Pandemic, Rabu, 27 Juli.
Ari menambahkan, pandemi masih mempengaruhi semua aspek kehidupan.
Untuk itu, upaya memonitor dan mengentaskan kemiskinan menjadi sebuah langkah penting untuk bisa mencapai cita-cita pembangunan berkelanjutan.
“Ini adalah kebutuhan yang sangat krusial bagi Indonesia. Berdasar dari hal tersebut solusi inovatif sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah kemiskinan dan kerentanan di negara ini,” tutur dia.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim bahwa persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 9,54 persen atau menurun 0,17 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,60 persen poin terhadap Maret 2021.
Adapun jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebanyak 26,16 juta orang.
Angka ini lebih sedikit sekitar 340.000 orang terhadap September 2021 dan menurun 1,38 juta orang terhadap Maret 2021.
“Saya berharap dalam diskusi ini dapat menghasilkan sebuah solusi yang relevan atas tantangan yang kita hadapi bersama. Mari bekerja bersama untuk bisa mencapai kemakmuran tanpa ada satupun yang tertinggal dari proses pemulihan di masa pandemi ini,” tutup akademisi yang sempat membuat heboh lantaran rangkap jabatan beberapa waktu lalu.