Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil menyalurkan pembiayaan berkelanjutan serta pembiayaan hijau total Rp306,6 triliun hingga penutupan kuartal I-2022 lalu. Jumlah tersebut terdiri dari pembiayaan hijau sebesar Rp209,8 triliun (24,9 persen dari total kredit Bank Mandiri) dan Rp96,8 triliun (11,5 persen dari total kredit Bank Mandiri).

“Kami secara konsisten terus melanjutkan komitmen untuk menjaga dan meningkatkan prinsip keuangan berkelanjutan (sustainable finance) yang dapat berkontribusi secara langsung terhadap industri keuangan nasional,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam keterangan pers pada Rabu, 20 Juli.

Menurut Darmawan, langkah perseroan ini sejalan dengan upaya pemerintah dan industri global yang mendorong peningkatan pembiayaan berkelanjutan serta tren ekonomi hijau yang terus meningkat.

“Hal ini secara langsung berdampak pada permintaan pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing yang ikut naik,” tuturnya.

Melalui berbagai inisiatif dan dukungan dari pemerintah, regulator, sektor keuangan, dan seluruh stakeholder terkait, Darmawan meyakini sektor ekonomi ramah lingkungan bisa terus memicu peningkatan investasi baru seperti energi terbarukan beserta ekosistemnya.

“Kunci utama untuk mewujudkan hal ini adalah kolaborasi dari seluruh pihak baik dari pemerintah, regulator, industri keuangan, masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait baik secara nasional maupun global,” tegas dia.

Sebagai informasi, pada triwulan pertama tahun ini bank berkode emiten BMRI tersebut berhasil meraup laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,03 triliun atau naik 70 persen secara year on year (yoy).

Kinerja bisnis yang baik ini ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 8,93 persen secara yoy mencapai Rp1.072,9 triliun pada kuartal I 2022.