Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pengelolaan ekonomi nasional masih dihadapkan pada permasalahan global yang kompleks dan dinamika ketidakpastian.

Guna mengantisipasi hal ini, bank sentral disebut terus melakukan bauran kebijakan yang tidak terbatas hanya pada aspek moneter dan makroprudensial, namun juga mengoptimalkan kebijakan di sistem pembayaran.

“Dalam menghadapi ketidakpastian yang berlanjut Bank Indonesia tidak mungkin hanya mengandalkan satu kebijakan. Konsep bauran kebijakan perlu dipahami dengan baik dan perlu terus dilakukan enhancement agar dapat menavigasi perubahan lingkungan strategis dan tantangan ke depan,” ujar Deputi Gubernur BI Bapak Juda Agung pada Rabu 13 Juli.

Menurut dia, penting untuk terus melakukan inovasi dan sinergi kebijakan serta kolaborasi yang kuat agar bisa mendukung penguatan kerangka bauran kebijakan yang efektif.

“Berbagai risiko yang muncul belakangan ini tidak dapat dimitigasi hanya oleh satu kebijakan untuk menjaga stabilitas makro-finansial,” tuturnya.

Juda menjelaskan, berbagai pemikiran dalam flagship program Central Bank Policy Mix tersebut dijabarkan dalam 4 bagian besar.

Pertama, eksplorasi terkait konsep, implementasi, dan tantangan ke depan. Kedua, konsep monetary policy terutama terkait dengan menjaga stabilitas eksternal. Ketiga, stabilitas sistem keuangan.

“Serta yang keempat adalah bagaimana menavigasi tantangan di masa mendatang,” tutup Juda Agung.