JAKARTA - Pemerintah sedang menyiapkan skema uji coba pelatihan Program Kartu Prakerja secara tatap muka atau offline.
Hal ini sejalan dengan menurunnya kasus COVID-19 di Tanah Air.
"Kita sedang menyiapkan, tunggu saja teman-teman ya, biar kami PMO menyiapkan yang diperlukan di lapangan," ujar Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis 16 Juni.
Kata Denni, saat ini pihaknya masih melakukan berbagai persiapan. Menurut Denni, pelaksanaan pelatihan kerja secara tatap muka masih dilakukan uji coba. Hal ini karena dilakukan dalam suasana pandemi.
"Kita akan hati-hati, kita coba pilot project dulu supaya kita belajar untuk pelatihan offline, ini kan buat belajar juga," katanya.
Denni juga mengatakan belum dapat memastikan kapan pelatihan tatap muka tersebut akan digelar. "Dari PMO akan menunggu dari Komite Cipta Kerja kapan waktu yang tepat untuk melakukan itu," tuturnya.
Pelatihan Menyesuaikan Kebutuhan Pasar
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja, Rudi Salahuddin mengatakan, pelatihan yang dilakukan secara tatap muka akan menyesuaikan kebutuhan pasar.
Seperti jenis pekerjaan yang dibutuhkan dalam waktu singkat dan bisa menyerap banyak pekerja di pasar tenaga kerja.
"Nanti kita akan lebih heavy ke pelatihan-pelatihan offline untuk pekerjaan yang dibutuhkan dalam waktu singkat dan ke depan," ujar Rudi.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, Program Kartu Prakerja merupakan program pengembangan kompetensi kerja yang digelar oleh pemerintah.
Adapun sasarannya adalah para pencari kerja, pekerja atau buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan mereka yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Selama dua tahun ini, pelatihan-pelatihan yang ada di program Kartu Prakerja digelar secara online atau daring melalui platform-platform khusus.