Bagikan:

JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong bercerita bahwa dirinya bukan hanya berhasil memperoleh keuntungan dari investasi di saham dengan jumlah yang besar. Namun pria yang disebut sebagai Warren Buffet Indonesia ini juga pernah merasakan rugi akibat berinvestasi di pasar modal.

"Sebenarnya tahun 2016 itu juga termasuk krisis buat saya. Karena, saham yang saya beli, dan uang saya begitu banyak, tapi sahamnya jatuh ke Rp50. Pokoknya tadinya uang saya banyak sekali. Jadi, itu seperti hilang 90 persen," kata Lo Kheng Hong dalam podcast SPOD yang disiarkan di kanal YouTube Syailendra Capital, dikutip Rabu 1 Juni.

Akan tetapi, menurut pria yang akrab disapa Pak Lo ini, dia akhirnya bisa melewati masa-masa krisis itu karena tidak fokus pada uangnya yang hilang.

"Tapi saya bisa melewati krisis itu. Saya tidak berfokus pada kehilangan uang saya yang gede itu, tapi saya berfokus pada uang yang masih ada, sisa uang saya. Jadi saya happy, kenapa? Meskipun uang saya hilang 90 persen, yang sisa 10 persennya saya masih kaya, masih lebih kaya dari orang banyak," paparnya.

Saat itu, lanjut Lo Kheng Hong, ada seorang temannya menyampaikan kabar yang menyebut dirinya bangkrut. Namun, Lo Kheng Hong membantah kabar tersebut karena dirinya tak punya utang, juga masih tercatat sebagai pemegang saham PT Petrosea Tbk (PTRO).

"Tahun 2016 harga saham Petrosea Rp 285, nilai bukunya 2.000. Sekarang kan terbukti. Dan, saya juga ingat ada satu statement, kalau engkau kehilangan uangmu, engkau tidak kehilangan apa-apa, kalau engkau kehilangan kesehatanmu, engkau kehilangan sesuatu, kalau engkau kehilangan karaktermu engkau kehilangan segalanya. Jadi itu tidak membuat saya stres, saya tetap happy," jelas Pak Lo.