Dorong Produk Ekonomi Kreatif Bertransformasi ke NFT, Wamen Parekraf Angela Tanoe: Peluang yang Harus Diperhatikan
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesudibjo saat berkunjung ke galeri NFT di Bali. (Foto: Antara/Kemenparekraf)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) seperti seniman akan lebih aman jika produknya bertransformasi ke Non-Fungible Token (NFT).

Langkah itu diperlukan karena aset kripto tersebut tak dapat diduplikasi karena terdapat jejak aset digital, sehingga karya pelaku ekraf bisa terhindar dari potensi pembajakan.

“Jadi, ke depan produk pelaku ekonomi kreatif ini akan lebih rapi karena terdokumentasi, dan ada record dari NFT. Tidak akan ada masalah dari segi copyright karena sistemnya sudah dicatat secara digital,” ucapnya saat berkunjung ke Superlative Secret Society (galeri NFT pertama di Indonesia) di Bali, dalam keterangan dikutip Antara, Kamis 26 Mei.

NFT adalah aset digital yang bisa digunakan sebagai bukti kepemilikan barang yang dapat dibeli dengan mata uang kripto.

Pada kesempatan itu, ia menyatakan perkembangan NFT menjadi peluang dan potensi yang besar bagi pengembangan ekonomi kreatif Indonesia. "Ini adalah sebuah peluang yang harus diperhatikan, walau masih banyak risiko dan hal yang harus diperhatikan, biarlah ini menjadi diskusi yang transparan," ujar Wamenparekraf.

Angela mengapresiasi Superlative SS yang telah hadir mengedukasi masyarakat melalui galeri NFT, sehingga diharapkan ada kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Mungkin nanti bisa dikolaborasikan event seperti The World Conference on Creative Economy, sehingga delegasi bisa berkunjung ke galeri NFT ini," kata dia.