JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), perusahaan milik konglomerat Boenjamin Setiawan ini melalui anak usaha Kalbe International Pte Ltd (Kalbe International) menandatangani kerja sama joint venture (JV) dengan Ecossential Food Corp (EFC), perusahaan distributor consumer goods di Filipina.
Kalbe International sepakat untuk membentuk perusahaan joint venture Kalbe Ecossential International Inc, yang nantinya akan fokus pada pemasaran produk-produk Kalbe non obat resep untuk pasar Filipina.
"Kalbe adalah perusahaan kesehatan global Indonesia, yang terus berinovasi untuk menyediakan produk dan layanan kesehatan yang berkualitas serta terus melebarkan sayap ke pasar global dengan terus melakukan ekspor produk-produk yang menjadi andalan Kalbe," kata Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius dalam keterangan tertulisnya, Rabu 18 Mei.
Lebih lanjut Vidjongtius mengatakan, pihaknya membuka peluang untuk melakukan banyak kolaborasi dengan perusahaan atau distribusi lokal di masing-masing negara. Hal ini sebagai bagian dari strategi penetrasi pasar di masing-masing negara yang menjadi target market Kalbe Farma.
Direktur Kalbe International Pte Ltd Michael Bujung mengatakan, Filipina adalah salah satu negara yang memiliki potensi sangat besar bagi pengembangan produk-produk Kalbe. Menurutnya, Kalbe International merasa perlu untuk memperkuat posisi Kalbe International di pasar produk kesehatan Filipina, khususnya produk non obat resep.
BACA JUGA:
Michael menambahkan, melalui penandatangan kerja sama joint venture antara Kalbe International dan Ecossential Food Corp, nanti akan didirikan suatu perusahaan patungan, yakni Kalbe Ecossential International Inc. Kalbe International akan memliki porsi kepemilikan sebesar 60 persen, dan Ecossential Food Corp memiliki porsi 40 persen.
Dalam menjalankan operasional perusahaan ini, Kalbe International akan bertanggung jawab terhadap jalannya operasional perusahaan joint venture tersebut.
"Sedangkan Eccosential Food Corp, akan memberikan strategic oversight supports, local market know-how, networking, dan infrastruktur yang diperlukan oleh perusahaan joint venture ini," tutur Michael.