Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyambut positif raihan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022 yang sebesar 5,01 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menerangkan, jika bank sentral siap mengeluarkan strategi khusus untuk bisa merealisasikan target pertumbuhan 4,5 hingga 5,3 persen untuk keseluruhan periode 2022.

“Ke depan, perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan terus berlanjut hingga mencapai pertumbuhan 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen yang didukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi yang semakin luas, serta stimulus kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait lain,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 10 Mei.

Menurut Erwin, optimisme ini didukung oleh keputusan pemerintah yang telah melonggarkan mobilitas masyarakat seiring dengan semakin terkendalinya angka penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

“Perbaikan ekonomi Indonesia terus berlanjut seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah peningkatan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina,” tuturnya.

Adapun, beberapa stimulus yang telah dirilis oleh BI dalam mendukung pemulihan ekonomi di masa pandemi antara lain menurunkan suku bunga sebanyak enam kali sejak 2020 sebesar 150 bps menjadi 3,50 persen.

Kemudian, melakukan injeksi likuiditas (quantitative easing), melonggarkan ketentuan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor dan rasio LTV/FTV kredit/pembiayaan properti, mendorong transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan.

Lalu, memperkuat kebijakan rasio intermediasi makroprudensial (RIM/RIM Syariah) dengan memasukkan wesel ekspor sebagai komponen pembiayaan, serta memberlakukan secara bertahap ketentuan disinsentif berupa giro RIM/RIMS untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan ekspor.