JAKARTA - Kinerja produsen Susu Ultra dan Teh Kotak milik konglomerat Sabana Prawirawidjaja, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) menurun di kuartal I 2022. Laba perusahaan bahkan tercatat anjlok hingga 27,67 persen pada tiga bulan pertama tahun ini.
Dalam laporan keuangan ULTJ, dikutip Minggu 1 Mei, perseroan mencatatkan laba bersih sebanyak Rp291,86 miliar, turun 27,67 persen dibandingkan dengan laba pada kuartal I 2021 senilai Rp403,53 miliar.
Adapun, ULTJ membukukan pendapatan senilai Rp1,83 triliun. Realisasi itu naik 20,39 persen dibandingkan dengan raihan pada tahun sebelumnya Rp1,52 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan membuat laba usaha ULTJ menurun dari Rp533,8 miliar menjadi Rp406,12 miliar pada kuartal I 2022.
Dilihat dari kontributor penjualan, pendapatan utama ULTJ masih berasal dari penjualan minuman senilai Rp1,99 triliun. Realisasi tersebut itu naik persen dibandingkan kuartal I 2021 yang senilai Rp1,64 triliun.
BACA JUGA:
Selanjutnya, ekspor minuman ULTJ mengalami penurunan menjadi Rp2,42 miliar dari sebelumnya Rp3,7 miliar. Sedangkan penjualan makanan di pasar domestik mengalami penurunan tipis menjadi Rp24,21 miliar dan ekspor turun lebih dalam menjadi Rp349 juta.
Sementara itu, jumlah aset ULTJ hingga kuartal I 2022 terpantau naik menjadi Rp7,83 triliun. Adapun, liabilitas perseroan naik menjadi Rp2,39 triliun dari sebelumnya Rp2,26 triliun.