Insentif PPnBM Mobil Baru Sepi Peminat, Tanda Ekonomi RI Sudah Pulih atau Sebaliknya?
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo mengungkapkan bahwa hingga saat ini realisasi pemanfaatan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) mobil baru masih relatif rendah.

Dalam catatannya, jumlah yang sudah terserap masih sangat kecil apabila dibandingkan dengan pagu anggaran yang telah direncanakan.

“Realisasinya memang masih kecil, yaitu yang mendapatkan insentif ini sebesar Rp9 miliar dari pagu Rp1,6 triliun,” ujarnya secara daring dalam paparan APBN 2022 hari ini, Rabu, 20 April.

Suryo sendiri tidak memaparkan secara lebih mendetail mengenai penyebab minimnya penggunaan fasilitas perpajakan ini oleh masyarakat. Meski demikian, anak buah Sri Mulyani itu menjanjikan bakal terus mengawal pemberlakuan insentif kendaraan bermotor hingga batas waktu yang ditentukan.

“Untuk PPnBM mobil akan terus melakukan hitungan-hitungan untuk validasi datanya,” tutur dia.

Sebagai informasi, sepinya pemanfaatan insentif PPnBM ini tidak serta-merta mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan penjualan mobil baru.

Malahan, data yang dilansir oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan bahwa pada Maret 2022 penjualan mobil baru mencatatkan hasil yang gemilang dengan hampir menembus 100.000 unit dalam sebulan. Secara rata-rata, jumlah ini naik cukup signifikan dari bulan sebelumnya maupun dibandingkan Maret 2021.

Adapun, faktor lain yang mungkin bisa menjawab mengapa realisasi fasilitas PPnBM masih rendah adalah soal kriteria mobil yang mendapat insentif semakin sedikit serta tarif pembebasan pajak yang cenderung lebih rendah.

Jika sebelumnya sasaran utama pemerintah pada tahun lalu adalah mobil berjenis Low Multi Purpose Vehicle (LMPV), maka untuk 2022 fokus diarahkan ke segmen pasar mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC).

Satu hal yang menarik adalah pada saat ini mulai terjadi pergeseran minat pembelian mobil dari sebelumnya mayoritas menyasar jenis LMPV, maka kini masyarakat lebih memilih MPV yang berharga lebih mahal. Hal ini terkonfirmasi dari penjualan Toyota Innova yang memuncaki daftar mobil terlaris periode Maret 2022 dengan 6.301 unit.

Torehan tersebut bahkan mengungguli “mobil sejuta umat” Avanza yang tercatat membuku penjualan 5.979 unit.