JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melakukan inspeksi mendadak di dua pasar induk di Bandarlampung. Hasilnya, berbeda dengan data yang dimiliki Kementan.
Kepala BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati menjelaskan, kegiatan sidak bawang merah dan bawang putih di Lampung ini dikarenakan dalam beberapa hari terakhir, data Kementan menyebutkan stok bawang di provinsi ini masuk kategori merah. Namun, berdasarkan hasil sidak, stok bawang merah dan bawang putih di Lampung masih stabil.
"Dari hasil sidak kami di dua pasar induk di Bandarlampung yakni Pasar Tamin dan Gintung stok bawang merah dan bawang putih stoknya masih aman sehingga harga kedua komoditas tersebut cenderung stabil hingga jelang lebaran," kata Leli di Bandarlampung, seperti dilansir Antara, Sabtu 15 April.
Menurutnya, pemantauan intens dilakukan terhadap komoditas ini dilakukan sejak beberapa minggu sebelum bulan Ramadan. Berdasarkan pemantauan, data menunjukkan stok bawang merah terlihat kurang.
"Oleh karena itu kami ingin memastikan ketersediaan kedua komoditas ini aman sekaligus sembilan bahan pokok termasuk di paling tidak sampai Hari Raya Idul Fitri mendatang. Ternyata setelah dicek di lapangan, sebetulnya stok banyak, baik di distributor maupun pengecer," ujar dia.
BACA JUGA:
Namun, Leli menyampaikan, pemerintah akan melakukan intervensi apabila kenaikan harga komoditas dari distributor ke pengecer lebih dari 10 persen.
"Harga normal kalau kenaikan dari distributor ke tingkat pengecer maksimal 10 persen, tapi tergantung pengirimannya kemana, di situ kan ada biaya transportasi. Harga bawang merah saat inj sekitar Rp24.000-Rp25.000 per kilogram. Sementara harga bawang putih Rp21.000-Rp22.000 per kilogram," kata dia.
Sementara itu, Distributor bawang merah di Pasar Induk Tamin, Bandarlampung, Sumi Suwondo mengatakan bahwa ketersediaan komoditas ini Lampung dipasok dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
"Setiap harinya masuk 5 ton dari Brebes bawang merah, kalau dari Lampung kurang, karena terkadang tak ada barang," ujarnya
Ia pun mengatakan bahwa memesan barang ke Brebes hanya sesuai permintaan pasar, namun selama bulan Ramadhan permintaan bawang merah di pasaran menurun.
"Minat masyarakat masih kurang saat ini jadi belum memesan lagi dan hanya mengeluarkan yang ada di gudang saja. Ditakutkan kalau memesan lagi barang tidak keluar dan stok melimpah tapi harga turun habis lebaran," ujarnya.