JAKARTA - Memastikan ketersediaan pangan menjadi hal yang sangat krusial dilakukan jelang Ramadan ini. Inilah yang dilakukan oleh Wapres Ma'ruf Amin bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo melalui fasilitas Agriculture War Room (AWR).
Faktanya permintaan pangan sebagai kebutuhan pokok di bulan ini kerap mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga seringkali memicu gangguan distribusi, kelangkaan, hingga kenaikan harga di pasar.
Menggunakan layanan AWR dan terhubung ke ribuan penyuluh dan petani diseluruh Indonesia, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan ketersediaan pangan dalam kondisi yang cukup dan aman. Ia memastikan Ramadan yang jatuh di awal Bulan April mendatang dapat berjalan kondusif karena stok pangan sebagai kebutuhan dasar masyarakat terjamin dan tercukupi.
“Saya meninjau kementan dan dapat penjelasan tentang ketersediaan bahan pokok khsusunya dalam menghadapi Ramadan dan Hari Raya. Ini penting, saya tekankan tidak ada kekurangan seperti isu kedelai ataupun minyak goreng” ungkap Ma’ruf Amin di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta.
Wapres Ma'ruf Amin langsung menyapa para penyuluh dan petani di Kabupaten Sumedang yang sedang berada di kebun cabe.
"Bagaimana kondisi cabe di Sumedang saat ini? Apakah stok yang ada mencukupi?" tanya Wapres Ma'ruf Amin. Tak hanya itu, Wapres Ma'ruf juga menyapa petani milenial asal Cianjur, Sandi Okta Susila dan juga diajak meninjau stok gudang daging beku secara virtual. Serta memastikan stok daging beku untuk Ramadan dan Idul Fitri aman.
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin mengungkapkan semua pihak wajib bekerjasama untuk mewujudkan dan menjamin ketersediaan pangan masyarakat. Pihak terkait lainnya , kata Ma’aruf, juga harus turut mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan akses pangan masyarakat, mulai dari aspek distribusi hingga upaya stabilitas harga pangan.
“Ini tidak hanya Kementan, saya minta ada kolaborasi baik dalam rangka penyiapan ketersedian dan pengendalian harga, serta siap untuk intervensi manakala ada hal yg mengganggu ketersediaan dan kenaikan harga yg tidak sewajarnya” ungkapnya.
Ramadan kali ini merupakan tahun ke-3 bulan puasa di masa pandemi, Ma’aruf menekankan pentingnya menjaga dan mengendalikan pasokan dan harga pangan terutama di Bulan Ramadan dan Idul Fitri. Ia meyakini dengan kerja bersama ketersediaan pangan Ramadan tahun ini akan tetap terjaga dan terkendali seperti tahun sebelumnya.
“mudah mudahan Ramadan kali ini, meskipun dunia sedang bermasalah tapi kita bisa antisipasi” tutupnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menuturkan meski data menunjukan angka yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga Idul Fitri. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak berhenti hanya pada data - data diatas kertas, bersama dengan jajarannya ia kerap melakukan validasi dan memastikan data tersebut sesuai fakta fisik dilapangan.
BACA JUGA:
"Seperti yang disampaikan Bapak Wapres, data dan validasi sudah kita lakukan bahwa Ramadan kali ini kebutuhan pangan kita dalan kondisi cukup. Terkait beberapa harga komoditas yang naik dikarena ada gejolak harga dunia yang juga lagi naik, tetapi bukan berarti ketersediaan kurang, semua saya pastikan cukup," tutur Syahrul.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menambahkan aktivitas pertanian selalu dipantau melalui AWR.
"Melalui AWR, kita selalu memantau perkembangan pertanian di lapangan. Termasuk jika ada kelangkaan pupuk, kita langsung koordinasi dengan BPP yang ada di seluruh kecamatan dan kita tanyakan kondisinya ke petani dan penyuluh," kata Nursyamsi di hadapan Wapres Ma'ruf Amin dan Mentan Syahrul Yasin Limpo.