JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kebutuhan pangan jelang bulan Ramadan kali ini akan mengalami peningkatan ketimbang tahun lalu. Hal tersebut karena aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah mulai dilonggarkan.
Sekadar informasi, saat ini Jakarta masih menerapkan PPKM level 2. Dalam aturan ini, kapasitas tempat ibadah sudah dilonggarkan menjadi 75 persen. Kegiatan perkantoran, pendidikan, dan rumah tangga lainnya juga sudah diizinkan, meskipun masih ada pembatasan.
Bahkan, pemerintah juga sudah memperbolehkan mudik di tahun ini. Namun, dengan syarat sudah melakukan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster.
Anies meyakini kegiatan masyarakat akan ikut mengalami peningkatan seiring dengan pelonggaran PPKM tersebut. Termasuk juga berpengaruh pada kebutuhan pangan.
"Tahun ini ramadannya mungkin akan lebih ramai, jadi karena kegiatan-kegiatan dibandingkan bulan ramadan sebelumnya tahun ini akan lebih intensif," ujar Anies di Cakung, Jakarta Timur, Minggu, 27 Maret.
Meskipun begitu, Anies mengaku tidak khawatir dengan meroketnya kebutuhan pangan jelang bulan Ramadan. Anies mengaku sudah mengantisipasi masalah tersebut dengan menggandeng tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Food Station Tjipinang Jaya, Dharma Jaya, dan Pasar Jaya untuk melakukan pengawasan ketersediaan pangan.
BACA JUGA:
Menurut Anies, ketiga BUMD tersebut sudah melakukan persiapan agar harga dan stok komoditas yang menjadi incaran tetap stabil.
"Tiga ini bekerja untuk menstabilkan pasokan kebutuhan pokok di Jakarta. Jadi Alhamdulillah mereka semua sudah mengantisipasi," ucapnya.
Lebih lanjut, Anies mengatakan meroketnya kebutuhan pangan merupakan siklus yang selalu terjadi setiap tahun. Karena itu, sudah dilakukan persiapan sejak jauh hari.
"Jadi pasokan mereka sudah siapkan, kita pantau terus dan teman-teman juga bisa menggunakan IPJ, info pangan Jakarta," jelasnya.
Anies menjelaskan, aplikasi IPJ tersebut bisa menjadi acuan dalam memastikan harga pangan untuk semua komoditi. Karena itu, warga Ibu Kota disarankan untuk mengunduh dan menggunakannya.
"Karena itu ibu rumah tangga yang ada di Jakarta untuk kebutuhan pokok dengan harga terjangkau di Jakarta lihat di IPJ itu. Kita akan tahu harga rata-rata di Jakarta," ucapnya.