JAKARTA - Pemerintah melalui Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengungkapkan bahwa proses administrasi dan pendataan dalam program bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng telah memasuki tahap akhir.
“Kami perlu melaporkan kemarin sudah dilakukan rakor teknis untuk menyesuaikan dan melakukan revisi atas dokumen-dokumen administrasi, mulai pedoman umum, petunjuk teknis dan juga dokumen penganggaran,” ujarnya kepada awak media melalui saluran daring pada Jumat, 8 April.
Untuk itu Susiwijono berharap jika eksekusi penyaluran BLT minyak goreng dapat dilakukan dalam waktu dekat sehingga target penyelesaian sebelum Idulfitri dapat tercapai.
“Targetnya pekan depan sudah mulai disalurkan,” tutur dia.
Susiwijono meminta dukungan kepada instansi kepolisian dan militer yang ditunjuk sebagai lembaga penyalur bantuan agar melaksanakan dengan sebaik mungkin.
BACA JUGA:
“Selain disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos), BLT minyak goreng juga disalurkan oleh TNI dan Polri dengan masing-masing 257 kabupaten/kota atau total 514 kabupaten/kota,” katanya.
Sebagai informasi, BLT minyak goreng diberikan ke masyarakat dengan berdasarkan dua data penting. Pertama adalah data masyarakat yang masuk sebagai penerima bantuan pangan dengan jumlah 20,65 juta keluarga senilai Rp6,2 triliun yang disalurkan oleh Kemensos.
Kedua adalah data penerima BLT pedagang kaki lima dan warung (PKLW) berjumlah 2,5 juta orang dengan jumlah Rp750 miliar yang disalurkan oleh TNI/Polri.
Sehingga, total BLT minyak goreng kali ini sebesar Rp6,95 triliun yang disebar kepada 23,15 juta penerima.