Bagikan:

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (Indika Energy) melalui anak usaha, Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) akan terus mengembangkan potensi energi terbarukan khususnya tenaga surya di Indonesia. EMITS menargetkan untuk mendapatkan kontrak pemasangan sebesar 80 - 100 MWp di tahun 2022 dan 500 MWp pada 2025.

Yovie Priadi, Direktur Utama dan CEO EMITS mengungkapkan, dengan begitu setiap tahunya perseroan diperkirakan membutuhkan belanja modal sebanyak 50 juta dolar AS untuk biaya pengembangan bisnis.

Lebih jauh Yovie menuturkan, meski EMITS menyediakan berbagai skema bisnis dalam pelayanannya, skema yang paling banyak digunakan saat ini adalah sewa maka dari itu hingga 2025 mendatang jumlah capex diperkirakan 250 juta dolar AS atau sekitar Rp3,5 triliun.

EMITS merupakan perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia. EMITS didirikan pada Maret 2021 melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy.

"Untuk mencapai target ini, EMITS menyasar segmen industri, komersial, dan utility. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak swasta maupun pemerintah, termasuk PLN," ujar Yovie, Selasa 5 Maret.

Hingga saat ini, EMITS telah memperluas portofolionya melalui pemasangan solar photovoltaic (PV), pengembangan pelabuhan berkelanjutan (green port), hingga pembangunan PLTS hybrid kombinasi solar PV dengan baterai berkapasitas terbesar di Indonesia.

Sementara untuk Fourth Partner Energy, Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara memiliki potensi besar dalam pengembangan tenaga surya.

"Di India sendiri pengembangan PLTS telah menjadi program nasional selama lebih dari satu dekade, kami akan terus berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui EMITS untuk dapat semakin mengembangkan tenaga surya di Indonesia dan mengintensifkan langkah dekarbonisasi yang dilakukan Indika Energy Group," tutur Vivek Subramanian, CoFounder dan Executive Director Fourth Partner Energy.

Sejauh ini, EMITS telah melakukan kemitraan bersama dengan beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia yang menjalankan bisnis di area perkebunan, pulp and paper, pembangkit listrik, pertambangan, produk kayu, gedung perkantoran, pelabuhan (green port).

Pada Maret 2022, EMITS menandatangani perjanjian dengan PT Mangole Timber Producer yang merupakan bagian dari Sampoerna Kayoe Group untuk membangun PLTS ground-mounted berkapasitas 12 MWp dan sistem baterai 3 MWh di wilayah operasional Sampoerna Kayoe Group yang berlokasi di Mangole, Maluku Utara. Saat ini kapasitas baterainya merupakan yang terbesar di Indonesia.

Pembentukan EMITS merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan 50 persen pendapatan dari sektor nonbatubara pada tahun 2025 dan mencapai netral karbon pada tahun 2050.