Bagikan:

JAKARTA - Pengembang properti asal China yang sedang bermasalah, Evergrande, menyatakan akan menjual sahamnya dalam pengembangan yang belum rampung di dekat Shanghai seharga 575 juta dolar AS. Hal ini dilakukan perusahaan milik konglomerat Hui Ka Yan ini agar mendapatkan uang tunai untuk membayar utang yang besar.

Seperti diketahui, raksasa real estat China itu tenggelam dalam kewajiban utang 300 miliar dolar AS. Evergrande telah berjuang untuk membayar para pemegang obligasi dan investor, setelah tindakan keras oleh pemerintah China yang tiba-tiba mematikan keran likuiditas.

Pada Rabu 30 Maret, Evergrande mengatakan akan menjual Proyek Crystal City, zona komersial yang luas di Hangzhou, di timur luar Shanghai seharga 3,66 miliar yuan setara 575 juta dolar AS.

Sebagian dari hasil penjualan akan digunakan untuk membayar biaya konstruksi sebesar 920,7 juta yuan, kata perusahaan itu dalam pengajuan ke bursa saham Hong Kong. Sisa uang tunai akan digunakan sebagai modal kerja (working capital) umum grup, tambah Evergrande.

"Masalah likuiditas grup telah mempengaruhi perkembangan dan kemajuan proyek grup," katanya pada Rabu, dikutip dari Wall Street Journal.